- bbc
VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, masih tak habis pikir dengan adanya upaya agar Prabowo Subianto tak maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2019. Ia menyebut hal ini sebagai penggiringan opini yang tak sehat untuk demokrasi.
Dia menegaskan, Gerindra sudah final mengajukan Prabowo sebagai bakal capres. Menurutnya, pengajuan Prabowo sudah melalui proses internal partai.
"Yang saya heran kok kenapa berusaha supaya Pak Prabowo tak maju gitu loh. Ini yang ada upaya penggiringan opini supaya Pak Prabowo menjadi king maker, menjadi cawapres. Agenda setting semacam ini tidak sehat bagi demokrasi kita," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin 23 April 2018.
Ia menegaskan, Ketua Tim Pemenangan Pilpres Gerindra, Sandiaga Uno, juga tak pernah mengatakan soal kemungkinan Prabowo hanya menjadi king maker. Begitupun opsi Prabowo yang maju bukan sebagai capres.
Terkait tawaran dari Istana agar Prabowo sebagai cawapres Joko Widodo, ia menyebutnya sebagai lobi biasa.
"Dari PKS dan PAN enggak ada masalah kok (Prabowo capres). Enggak ada (capres lain). Kan kami berbicara sebagai formal parpol ya, bukan pribadi," lanjut Fadli.
Kemudian, ia juga menampik majunya Prabowo karena ada dorongan dari Istana, agar menjadi penantang Jokowi. Soal kalahnya Prabowo di Pilpres 2014, menurutnya, hal biasa soal menang dan kalah.
"Waktu kalah, Pak Prabowo juga menyampaikan dan tidak ngerecoki lah selama 3,5 tahun tidak berbicara. Nah, sekarang saya kira sudah waktunya 2019 ganti presiden," kata Fadli.
