- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, menanggapi Amien Rais yang berceramah soal perlunya ganti presiden pada 2019. Ia meminta agar agama jangan dipolitisasi.
"Pak Amien itu orangnya memang begitu. Jadi ya sudahlah, Pak Amien umurnya juga udah cukuplah. Kayak saya juga umurnya, tua dikitlah dari saya, 70 tahun Pak Amien lebih dikitlah. Jadi, agama itu, jangan dipolitisir," kata Oesman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2018.
Menurutnya, agama ditujukan untuk memberikan pencerahan, pemahaman, dan memberikan marwah, martabat, kepada semua umat manusia. Khususnya untuk semua umat, tak hanya Islam.
"Saya kan bukan juga orang yang terlalu santri ya, tapi kewajiban saya sebagai orang Islam kan saya lakukan. Turut di dalam membangun keislaman, turut membangun masjid, turut membangun marwah daripada agama saya, dan tanpa harus mengurangi atau menjelekkan agama-agama lain," kata Oesman.
Ketua Umum Partai Hanura dan Presiden Joko Widodo
Ia menegaskan politik harus terpisah dari agama. Karena kalau politik pasti keinginannya bermacam-macam. Di antaranya keinginann memaksakan kehendak.
"Jadi kehendak itu tidak boleh di dalam agama, yang dipaksakan. Anak-anak muda, marilah kita secara cerdas. Karena zaman now, tidak akan gampang orang-orang mempengaruhi untuk melakukan pemikiran-pemikiran yang ortodoks, lantas kemudian membikin anak-anak itu tumpul cara berpikirnya dan membikin kita tidak maju," kata Oesman.
Sebelumnya, Ketua Majelis Kehormatan PAN, Amien Rais, mengajak para jemaah ibu-ibu pengajian Ustazah Peduli Negeri untuk berdoa dan salat malam agar pada tahun mendatang berganti presiden.
"Ya Allah, Tuhan kami, mudah-mudahan negeri muslim terbesar di muka bumi ini pada tahun 2019 mendapat presiden yang baru," ujar Amien Rais di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 24 April 2018. (ase)