PDIP: Jokowi Bertemu PKS karena Dia Presiden Semua Partai

Presiden Jokowi naik motor listrik keliling Asmat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ahmad Basarah, menilai pertemuan antara Jokowi dengan elite PKS menunjukkan Jokowi sebagai presiden semua golongan. Sekaligus presiden semua partai politik.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

"Kalau saya melihatnya pertemuan Pak Jokowi dengan pimpinan partai politik, termasuk pertemuan dengan PKS membuktikan bahwa Pak Jokowi adalah presiden semua golongan, presiden semua kelompok, presiden semua partai politik," kata Basarah di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 26 April 2018.

Ia menegaskan setelah Jokowi terpilih dan dilantik sebagai presiden, sumpahnya adalah sumpah sebagai presiden Republik Indonesia. Sehingga bukan sumpah golongan, kelompok apalagi partai politik tertentu.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Pengakuan Pak Jokowi bahwa dia sudah bertemu dengan pimpinan-pimpinan parpol termasuk dengan Partai Keadilan Sejahtera membuktikan Pak Jokowi juga adalah pemimpin yang merangkul, pemimpin yang ingin mengajak semua kekuatan politik di Indonesia ini untuk bersama-sama, bergotong-royong. Itulah esensi dari seorang pemimpin yang Pancasilais," kata Basarah.

Menurutnya, langkah tersebut juga menunjukkan Jokowi selalu ingin menjaga persatuan nasional. Lalu, sebagai pemimpin yang selalu ingin mengajak semua pihak bergotong-royong membangun negeri.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

"Sudut pandang yang mengatakan bahwa pertemuan dengan Pak Jokowi dengan pimpinan partai politik PKS ketemu dengan persaudaraan alumni 212 adalah sebagai satu pemikiran yang memecah belah justru sebaliknya, orang-orang kelompok dan golongan yang menganggap pertemuan silaturahmi Pak Jokowi dengan PKS dengan alumni 212 sebagai satu upaya-upaya memecah belah," kata Basarah.

Ia mengatakan keinginan baik Jokowi untuk bertemu dengan berbagai kalangan itu harys dipandang sebagai suatu upaya menjaga peraatuan nasional, bukan justru sebaliknya. Apalagi dianggap sebagai kepentingan elektoral.

"Kami harus berpikir yang lebih besar dari itu. Bukan semata-mata bangsa ini disibukkan pada hal-hal yang sifatnya politik praktis politik elektoral. Ingat Pak Jokowi bertemu mereka bertemu pimpinan-pimpinan partai politik, Ormas Islam dalam kapasitas beliau sebagai presiden Indonesia," kata Basarah.

Saat ditanya soal tawaran Jokowi ke PKS, ia tak mengetahuinya. Tapi ia menekankan pertemuan Jokowi dengan PKS menggambarkan tak ada masalah Jokowi dengan semua partai politik termasuk partai politik yang posisi politiknya tak bersama dengan partai koalisi pemerintah.

"Sepanjang PKS memiliki cita-cita politik yang sama untuk mewujudkan politik kebangsaan berdasarkan Pancasila, tentu perjuangannya lewat jalan Islam seperti yang menjadi garis ideologi pdi perjuangan. Saya kira tak ada masalah. Jadi kita juga siap bekerja sama dengan siapapun sepanjang tujuan politiknya adalah mewujudkan negara kebangsaan RI yang berdasarkan Pancasila," kata Basarah.

Sebelumnya diberitakan, bakal calon Presiden 2019 Joko Widodo dikabarkan telah melakukan pertemuan tertutup dengan elite Partai Keadilan Sejahtera. Pertemuan itu kabarnya membahas mengenai Pemilihan Presiden 2019.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS Abdul Hakim tidak tahu jika ada pertemuan itu. Sementara, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak membenarkan adanya pertemuan itu. Menurutnya, PKS justru tidak ingin Jokowi menjadi presiden lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya