LSI: PDIP Jadi Partai dengan Keterpilihan Tertinggi

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan riset mengenai peta kekuatan partai politik di Tanah Air menjelang Pemilihan Umum 2019. Hasil riset tersebut menyebutkan bahwa partai yang ikut sebagai peserta pemilu mulai terpolarisasi ke beberapa divisi.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

"Partai peserta pemilu terpolarisasi ke dalam empat divisi, ada divisi utama, divisi menengah, divisi bawah, dan divisi nol koma. Divisi ini terbagi berdasarkan besar dan kecil dukungan publik atas partai itu per saat ini," kata peneliti LSI-Denny JA, Ardian Sopa, di kantor LSI-Denny JA Jakarta Timur, Selasa 8 Mei 2018.

Menurut Ardian, ada partai yang memiliki suara keterpilihan terbanyak di atas 10 persen. Ada tiga partai yang mengisi divisi utama ini, yaitu PDIP dengan perolehan 21,70 persen, Golkar 15,30 persen, dan Gerindra 14,70 persen.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Sementara itu, divisi menengah, diisi oleh partai yang memiliki keterpilihan di bawah 10 persen, namun di atas syarat ambang batas lolos ke parlemen atau parliamentary treshold 4 persen.

"Divisi menengah dihuni dua partai. Ada PKB dengan keterpilihan 6,20 persen dan Demokrat yang mendapat 5,80 persen," ujar Adrian

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

Setelah divisi menengah, dilanjutkan dengan divisi bawah yang merupakan partai dengan perolehan suara di bawah parliamentary treshold 4 persen. Keempat partai tersebut adalah PAN dengan keterpilihan 2,50 persen, Nasdem dengan 2,30 persen, Perindo 2,30 persen, PKS 2,20 persen, dan PPP 1,80 persen.

Sementara itu, divisi terakhir adalah divisi nol koma. Divisi ini merupakan divisi yang dihuni oleh partai dengan angka keterpilihan di kisaran 0 persen. Ada enam partai yang masuk divisi ini, yakni Hanura, PBB, Garuda, PKPI, PSI, dan Berkarya.

"Hanura 0,70 persen, PBB 0,40 persen, Partai Garuda 0,30 persen, PKPI 0,10 persen, PSI 0,10 persen, dan Partai Berkarya 0,10 persen," kata Ardian.

Hasil ini, menurut Ardian, masih mungkin dapat berubah. Masing-masing partai masih mungkin menaikkan angka keterpilihannya dengan strateginya sendiri.

Untuk survei ini, pengumpulan data dilakukan pada 28 April hingga 5 Mei 2018. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya