Jokowi Bicara BBM Satu Harga, SBY Merasa Dikritik

SBY ketika bertemu Presiden Jokowi di istana negara beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito

VIVA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY merasa dikritik oleh Presiden Joko Widodo lewat isi pidatonya yang membahas kebijakan satu harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Presiden dua periode itu mengungkapkan hal tersebut lewat akun Twitter resminya, @SBYudhoyono. "Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*," cuit SBY, dikutip Rabu, 16 Mei 2018.

Menurut SBY, selaku kepala pemerintahan, ia tentu bisa menjelaskan alasan di balik digelontorkannya dana subsidi BBM sebesar Rp340 triliun. Dalam pidatonya, Jokowi sendiri menyinggung besarnya dana subsidi itu, namun tak membuat BBM menjadi satu harga di seluruh wilayah Indonesia dahulu.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Tentu saya bisa jelaskan," cuit SBY.

Meski demikian, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku tidak ingin menambah kegaduhan saat kondisi politik, ekonomi, hingga keamanan sedang ramai saat ini.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

"Tak perlu & tak baik di mata rakyat," cuit SBY.

SBY meminta segenap kader Demokrat, para pendukungnya, juga mantan-mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu pemerintahannya bersabar atas kritikan yang dilontarkan kepala negara saat ini. Ia menyampaikan bahwa Indonesia saat ini sedang membutuhkan persatuan di tengah banyak persoalan yang dialami.

"Kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok & beri contoh yg tak baik kepada rakyat. Malu kita. *SBY*," cuit SBY.

Sebelumnya dalam penutupan Workshop Nasional Anggota DPRD dari fraksi PPP se-Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018, Jokowi menyampaikan kebijakan satu harga BBM sebagai salah satu program unggulannya. Meski demikian, ia juga mengungkit besarnya anggaran subsidi BBM di masa lalu yang malah tidak bisa membuat BBM memiliki satu harga di seluruh Indonesia.

"Dulu subsidi Rp40 triliun kenapa harga tidak bisa sama, ada apa? Mengapa tidak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah tidak ada untuk BBM, tapi harga (BBM di wilayah terpencil), bisa disamakan dengan di sini (Jawa)," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya