Elite Gerindra: Nah Ketahuan, Akun Twitter Jokowi 'Palsu'

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVA / Fajar GM

VIVA – Akun resmi Presiden Joko Widodo, @jokowi, sempat bikin heboh karena membuat cuitan tentang JKT 48. Meskipun sudah dihapus, elite Partai Gerindra Arief Poyuono menyindir penggunaan admin untuk akun orang nomor satu di Indonesia itu.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

"Nah, ketahuan kan akhirnya selama ini ternyata akun Twitter Joko Widodo palsu, alias di-operate sama orang lain," kata Arief lewat keterangan tertulisnya, Kamis, 17 Mei 2018.

Menurut Arief, akun sekelas kepala negara seharusnya dioperasikan oleh si pemilik akunnya sendiri. Dia juga curiga selama ini cuitan itu tak pernah ditulis oleh Jokowi sendiri.

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

"Dari dulu saya enggak yakin kalau tulisan-tulisan yang bagus tertata rapi di akun Twitter Joko Widodo itu yang nulis Joko Widodo sendiri," ujar Arief.

Arief juga curiga setiap respons positif atas cuitan Jokowi juga merupakan akun palsu. Sehingga dia meminta warganet tak percaya dengan akun Jokowi itu beserta sebagian followers-nya.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jokowi Ajak Semua Bersatu Bangun Bangsa dan Hadapi Geopolitik

"Sebab yang respons dukungan setiap ada cuitan dari akun Joko Widodo itu-itu aja tuh. Jangan-jangan follower-nya banyak pakai program robot kali ya," kata Arief.

Seperti diketahui, akun Presiden ke-7 RI itu pada Rabu sore kemarin tiba-tiba membalas cuitan akun Beby JKT 48 (@Bebyyers) dengan cuitan: "Wuooohh mantab! Jadi teringat deg2annya di momen Senbatsu Uza pekan lalu".

Cuitan itu muncul pukul 15.24 WIB. Tidak lama berselang, cuitan balasan dari akun @jokowi itu langsung dihapus.

Baca: Balas Cuitan Beby JKT48, Admin Twitter Jokowi Dipecat

Menyikapi hal itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin mengakui, sempat ada balasan cuitan dari akun resmi Kepala Negara. Namun admin tersebut langsung dibebastugaskan atau diberhentikan.

"Hal ini telah ditelusuri dan ditemukan permasalahan di salah satu admin pengelola. Yang bersangkutan kini sudah dibebastugaskan," kata Bey, Rabu, 16 Mei 2018. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya