Susahnya Jadi Jokowi Ketimbang Soeharto, PDIP Membandingkan

Presiden Jokowi saat melihat jembatan Holtekamp di Jayapura April lalu. - Twitter Joko Widodo
Sumber :
  • bbc

VIVA – Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko membandingkan kepemimpinan Jokowi dengan Soeharto. Menurutnya, justru lebih sulit memimpin negara di era demokratis saat era kini ketimbang memimpin saat masih sentralistik semasa Orde Baru.

Respons Istana soal Jokowi Disebut-sebut dalam Sidang Sengketa Pemilu di MK

"Dahulu ada anggapan kalau pembangunan yang berhasil itu kalau pemerintahannya sentralis atau otoriter, semua bisa jalan," kata Budiman usai diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu 20 Mei 2018.

Ia mengklaim Jokowi bisa membuktikan pembangunan bisa berjalan bahkan merata di era pemerintahan yang demokratis. Hal ini dianggap jauh lebih susah dilakukan dibandingkan membangun pada era sentralistis.

Jokowi Lihat Langsung Panen Raya di Sigi: Bagus Hasilnya Capai 6 Ton per Hektare

"Karena ada faktor stabilitas yang lebih terjamin dahulu. Sekarang kan dinamis. Gubernur, bupati, wali kota bisa berbeda partai politik dengan presiden," kata Budiman.

Ia menilai Jokowi cakap karena bisa memadukan dua hal yang dikira banyak orang mustahil digabungkan. "Kebebasan dan pembangunan infrastruktur," kata Budiman.

Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa Sigi dengan Biaya Rp1,25 Triliun

Sebelumnya, Survei Indo Barometer mengungkapkan Presiden Soeharto dianggap sebagai figur paling berhasil menjalankan tugas sebagai Presiden RI. Selanjutnya, responden menyebut Soekarno juga berhasil dan diikuti oleh Jokowi.

"Presiden Indonesia yang dinilai mayoritas publik paling berhasil adalah Soeharto 32,9 persen. Kemudian Soekarno 21,3 persen, Joko Widodo 17,8 persen dan Susilo Bambang Yudhoyono 11,6 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari dalam diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu 20 Mei 2018.

Jenderal Hoegeng

Kisah Jenderal Hoegeng, Sosok Polisi Sejati Indonesia

Pernahkah dengar kiasan, polisi jujur hanya ada tiga. Yakni polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng. Mengapa Jenderal Hoegeng? Siapa dia? Ini kisah perjalananya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024