Fadli Zon: Indonesia Bangkit atau Menuju Kebangkrutan

Fadli Zon di video ucapan selamat Hari Buruh.
Sumber :
  • Repro Twitter

VIVA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyindir pemerintah terkait Hari Kebangkitan Nasional 2018 lewat akun twitternya @fadlizon baru-baru ini. Fadli menyebut, pemerintah kerap bangga dengan kekayaan sumber daya alam dan semacamnya sementara posisi Indonesia menurutnya tertinggal.

"Namun ironisnya, posisi Indonesia justru cukup tertinggal dengan negara-negara yang potensi sumber daya alamnya jauh di bawah kita. #Harkitnas2018," tulis politikus Partai Gerindra ini.

Menurut catatannya, PDB perkapita Indonesia hanya US$ 3800, di bawah Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Menurut UNDP Report on Financing the Sustainable Development Goals (SDGs) in ASEAN, yang dikutipnya, di seluruh Asia Tenggara, 36 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan.

"Menyedihkan lagi, 90 persennya tinggal di Indonesia dan Filipina. Ini suatu fakta ironis. #Harkitnas2018," lanjutnya.

Fadli menyebut, dari sisi cadangan dan produksi, Indonesia punya sumber daya alam yang besar. Seperti timah, emas, energi panas bumi, nikel, bauksit, gas, batubara dan crude palm oil.

"Perekonomian kita sebenarnya memiliki potensi  besar. Namun sayangnya, potensi tsb dikelola scr tak serius. Dari catatan yg sy peroleh, dari total 255 blok migas yg ada, sekitar 70% sdh dikuasai dan dikelola oleh kontraktor asing. #Harkitnas2018," kata dia.

Dia mengingatkan Harkitnas adalah momentum mengingatkan agar Indonesia tidak menuju kebangkrutan nasional. Harkitnas disebut sebagai terbitnya kesadaran nasional.

"Dengan itu, kita berhasil meraih kemerdekaan. Namun meski sudah merdeka, apakah kini negara kita telah benar-benar bangkit? Atau sebaliknya justru menuju kebangkrutan?" tulisnya.

Jimly: Pancasila Jangan Kembali ke Versi Pidato Bung Karno 1 Juni 1945
Anies Belum Izinkan Sekolah Buka Lagi, Fadli Zon: Ini Kebijakan Benar
Fadli Zon Sebut RUU HIP Ngawur dan Justru Kerdilkan Pancasila

Jokowi Marah hingga Ancaman Reshuffle, Salah Siapa?

Penanganan covid-19 dianggap menjadi tanggung jawab presiden

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2020