Amien Rais ke Pemerintahan Jokowi: Kekuasaan Bukan Selamanya

Politisi senior PAN, Amien Rais
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Jelang tahapan Pemilihan Presiden 2019, politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais meminta pemerintah tidak menggunakan cara menakut-nakuti masyarakat. Amien menyindir penangkapan sejumlah orang yang dianggap menyebar fitnah soal serangan kelompok teroris.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

"Jadi menurut saya sekarang ini yang penting pemerintah jangan over acting. Tidak usah mengatakan misalnya ada guru mengatakan 'jangan-jangan teroris itu bikinan'. Nah itu kan (ditangkap)," kata Amien di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 21 Mei 2018.

Menurut Amien, apa yang dilakukan oleh mereka yang ditangkap itu baru sekadar menerka-nerka. Bagi Amien, seharusnya hal itu tak perlu direspon penegak hukum dengan penangkapan.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

"Mungkin betul, mungkin enggak. Kalau enggak, ya sudah biarkan saja. Jangan ditangkap-tangkap. Jangan sampai ada psychology of fear, ketakutan itu makin meledak dimana-mana, nanti repot," terang Amien.

Amien berharap pemerintah juga bisa mendengar kritikan-kritikan dari masyarakat dengan hati yang tulus. Dia meminta pemerintah 'main cantik' di tahun politik tanpa memberi ketakutan.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

"Kita main cantik. Kekuasaan bukan selamanya, pasti akan punah. Jadi yang sedang berkuasa harus tahu akan punah. Dan yang mau berkuasa pun juga akan punah. Jangan lupa manusia pasti mati toh," kata Amien.

Sebelumnya, tragedi bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya disebut pengalihan isu yang sempurna oleh seorang dosen melalui akun media sosial. Akibatnya, dosen yang bertugas di Universitas Sumatera Utara (USU) bernama Himma Dewiyana Lubis alias Himma diamankan aparat Kepolisian akibat fitnah dan menyebarkan ujar kebencian.

Dosen berstatus aparatur sipil negara (ASN) itu diamankan oleh petugas kepolisian dari Subdit Cyber Crime, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut. Ia diciduk dari rumahnya di Jalan Melinjo II Komplek Johor Permai, Kecamatan Medan Johor Kota Medan, Sabtu malam, 19 Mei 2018.

Soal insiden bom di Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018 lalu, melalui akun Facebook Himma Dewiyana menulis, “Skenario pengalihan yang sempurna…#2019GantiPresiden”.

Selain Himma, aparat Kepolisian mengamankan seorang petugas security yang bertugas di Bank milik Pemprov Sumut, bernama Amaralsyah Dalimunthe. Ia diamankan oleh Polres Simalungun. Dalam akun Facebooknya Amaralsyah menuliskan "Di Indonesia tidak ada teroris, itu hanya fiksi, pengalihan isu".
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya