Survei: Jokowi Tak Disukai Publik karena Banyak Pekerja Cina

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Lembaga survei Indo Barometer mengumumkan hasil risetnya tentang penilaian publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo sejak dilantik pada Oktober 2014 sampai sekarang.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Sebanyak 68,6 persen dari 1.200 responden yang disurveinya mengaku sangat puas dengan kinerja Joko Widodo. Responden yang mengaku kurang puas atau tidak puas sama sekali 29,4 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab 1,9 persen.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhamad Qodari menjelaskan bahwa alasan publik merasa puas dengan kinerja Jokowi, karena dianggap telah membangun infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia.

Menko Luhut Ingatkan Visi Poros Maritim Dunia Harus Terealisasi

Mereka yang merasa tidak kurang puas atau tidak puas terhadap kinerja Jokowi, menurut Qodari, karena sejumlah alasan, di antaranya dianggap belum bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok, atau sembako.

"Beberapa alasan tidak sukanya publik dengan Jokowi didominasi harga sembako belum stabil, lapangan pekerjaan terbatas, kemiskinan, atau kesenjangan hingga banyak tenaga kerja China," kata Qodari dalam konferensi pers pemaparan hasil surveinya di Jakarta pada Selasa, 22 Mei 2018.

Bonus Setara, Ketua NPC Indonesia Apresiasi Presiden dan Menpora

Dalam survei itu, mayoritas publik, yakni sebesar 55,5 persen, menginginkan Jokowi menjadi presiden untuk periode 2019-2024. Sementara itu, yang menginginkan sebaliknya sebanyak 30,2 persen.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dinobatkan sebagai Pemimpin Paling Populer 2021. Penghargaan diberikan oleh PR Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2021