Survei IDM: Kinerja Jokowi-JK di Bidang Ekonomi Gagal

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Lembaga Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) mengungkap bahwa kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla selama 3,5 tahun dalam bidang ekonomi dianggap gagal oleh masyarakat. Alasannya tak ada satupun janji kampanye Jokowi-JK yang ditepati.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Mulai dari janji menolak utang dari luar negeri, sampai swasembada pangan. Yang terjadi justru sebaliknya utang luar negeri terus bertambah dan ketersediaan pangan di Indonesia dipasok impor.

Sejumlah responden menilai impor beras yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi ironis ketika sebagian besar petani sedang melakukan panen raya, pemerintahan justru melakukan impor. ?Persoalan ini tak bisa diterima oleh mayoritas responden.

Kata Jusuf Kalla Soal Kabar Cak Imin-Anies Masuk Bursa Pilpres 2024

Begitu juga dengan lapangan kerja yang dirasakan sulit didapati. Ditambah pula beredarnya isu banyaknya tenaga kerja asing, khususnya dari negara China, menambah panjang kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah Jokowi-JK.

Bahkan, diungkapkan Direktur Eksekutif IDM, Ben Firman Tresnadi, berdasarkan survei oleh pihaknya, menyebutkan sebanyak 43,9 persen responden menyatakan menurun keadaan ekonominya.

Saat Jusuf Kalla Cerita ke Gus Miftah Tentang Kisah Inspiratifnya

"Sehingga banyak hal yang harus dikurangi, terutama kenbutuhan sehari-hari," kata Firman saat memaparkan hasil survei IDM di Ballroom Ibis Budget, Menteng Jakarta, Kamis, 24 Mei 2018.

?Hanya 34,8 persen mengatakan kondisinya sama saja atau tidak ada sisa untuk di tabung. Sisanya sebanyak 21,3 persen menyatakan ada peningkatakan, karena ?mendapat tambahan di luar penghasilan tetap.

"Kemudian sebanyak 69,7 persen responden menyatakan selama 3,5 tahun terakhir sangat sulit mencari pekerjaan," kata Firman.

Semnetara 26,7 persen mengatakan ada lapangan kerja, tapi banyak yang tidak sesuai dengan tingkat pendidikan ataupun keahlian yang dimiliki masyakarat. "Dan sisanya sebanyak 3,6 persen menyatakan tersedia lapangan kerja," kata ?Firman.

Untuk diketahui survei IDM ini dilakukan di 34 provinsi di Indonesia , dengan jumlah responden 2.450 orang yang tersebar secara proporsional berdasarkan daftar pemilih tetap pada pemilu 2014.

Survei sendiri digelar sejak 28 April 2018 sampai 18 Mei 2018, dengan margin of error kurang lebih 1,98 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Data berasal dari laki-laki dan perempuan yang bekerja di sektor domestik atau publik, dengan aneka profesi dengan ragam pendidikan, dan beragam umur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya