- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA - Ketua Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Habiburokhman, menanggapi beredarnya video mesum yang diduga politikus Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo. Ia menegaskan kasus ini isu daur ulang, sudah pernah diributkan sejak April 2017 lalu.
"Menurut kami orang dalam video tersebut tidak mirip dengan Pak Aryo. Zaman sekarang teknologi maju bisa saja semua itu sengaja direkayasa," kata Habiburokhman melalui pesan singkat, Senin, 28 Mei 2018.
Ia menambahkan, terlepas siapa dalam video tersebut, seharusnya video tersebut tidak bisa beredar. Ia mendukung Kemenkominfo memusnahkan video tersebut dari dunia maya.
Politikus Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo
"Kita tahu sejak tahun 2016 Menkominfo telah menandatangani pembentukan tim panel khusus untuk menyaring masalah pemblokiran konten negatif di internet. Panel itu disebut sebagai Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif (FPSIBN), diatur dalam Keputuan Menteri Nomor 90 Tahun 2015," kata Habiburokhman.
Ia meminta masyarakat tidak terpancing untuk ikut menyebarkan video itu karena jelas melanggar Pasal 45 UU ITE dengan ancaman hukumannya 6 tahun penjara.
"Terlebih kita sedang menjalani ibadah di bulan suci Ramadan agar menjauhkan diri dari hal-hal seperti itu," kata Habiburokhman. (ase)
