Ajak Demokrat Koalisi, Gerindra Tawarkan Kursi Menteri

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Umarul Faruq

VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon mengakui, pihaknya terus menjajaki komunikasi dengan Partai Demokrat agar mau bergabung dengan koalisi untuk Pilpres 2019.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

Fadli tak membantah bila dalam komunikasi tersebut juga membahas pembagian jatah menteri bila koalisi menang di Pilpres 2019. "Ya, biasalah itu power sharing. Tidak mungkin sendirian, tidak mungkin hanya ada satu. Untuk semua harus untung win win," kata Fadli di gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 4 Juni 2018.

Fadli menjelaskan, untuk melakukan penjajakan tersebut maka semua partai politik yang bergabung dalam koalisi harus duduk bersama. "Semuanya harus didudukkan, power sharing seperti apa, jangan bicara nama-nama dulu lah," ujarnya menambahkan.

Demokrat Nilai Sikap Jokowi soal Penundaan Pemilu Belum Tegas

Selain itu, power sharing ini diperlukan untuk memperkuat Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu 2019 mendatang. Kemudian, untuk juga memastikan siapa nanti yang akan menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo.

"Ya kalau cawapres kita dudukkan bersama. Mungkin kita lihat siapa yang bisa komplementer, yang bisa elektabilitasnya tinggi. Plus minusnya seperti apa karena tujuan kita bukan sekedar jadi capres tapi untuk menang," ujarnya.

Ikhtiarkan Keinginan AHY, Agung Demokrat: Kuda Hitam Simbol Perjuangan

Terkait hal tersebut, Fadli mengakui saat ini tim Gerindra dan Demokrat sedang mengatur pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono-Prabowo Subianto. "Nanti ya kita atur waktunya. Saya kira nanti lebaran kita liat lah." (mus) 

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

Menurut AHY, penundaan pemilu hanya akan menyengsarakan rakyat, dan menghadirkan rasa ketidakadilan.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022