Pilkada Jawa Barat 2018

NasDem Gerah Dengar Sesumbar Cagub Andalan PDIP

Politikus PDIP TB Hasanuddin (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, menilai pernyataan calon Gubernur dari PDIP TB Hasanuddin yang menyebut cagub yang diusungnya, Ridwan Kamil, loyo di bulan Ramadan salah besar. Tidak hanya itu, Saan juga menyebut klaim Hasanuddin bahwa internal partai pendukung membelot dengan mendukung ke calon lain adalah keliru.

'Akan Istikharah', Kode Keras Iwan Bule Siap Maju di Pilkada Jabar

"Apa yang disinyalir Pak TB itu tidak mendasar. Justru kami sangat bersinergi dan menguatkan. Dari sejak awal koalisi, paling solid dan tidak pernah ada friksi apapun," ujar Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa, Selasa 5 Juni 2018.

Tidak hanya itu, lanjut Saan, pernyataan TB Hasanudin yang menyebutkan pasangan ini terkendala uang untuk logistik komisi saksi, tidak benar. Saan memastikan, kebutuhan honor saksi siap sesuai kebutuhan 75 ribu TPS se-27 Kabupaten Kota.

Ridwan Kamil Teratas, Airin-Desy Ratnasari Kejutan di Pilkada Jabar

"Kita kan tidak harus menyampaikan ke publik soal keuangan saksi. Yang penting, kita persiapkan. Pasti di setiap TPS ada saksi," terangnya.

Saan menambahkan, momentum bulan Ramadan digunakan Ridwan Kamil untuk berkampanye dengan kader partai dan relawan. Bahkan, saat ini Ridwan Kamil tengah intensif berkampanye di wilayah Bogor setelah menjalankan ibadah umrah.

Gatot Dapat Bintang Mahaputra Dinilai Wajar, tapi Waktunya Tak Biasa

"Justru Emil memanfaatkan Bulan Ramadan ini sebagai konsolidasi, silaturahmi dengan tim untuk muter terus. Kemarin sempat jeda karena umrah dulu kan. Sekarang sudah ada di Kabupaten Bogor lagi," terangnya.

Sesumbar Hasanuddin

Sebelumnya, TB Hasanuddin sesumbar momentum penambahan suara tidak hanya disebabkan banyaknya kader membelot, juga kondisi pasangan calon lainnya.

"Pertama, situasi kompetitor kami, akhir-akhir ini di bulan puasa, saya kira nomor satu, nomor tiga, nomor empat ini sudah jarang turun ke lapangan. Kedua, terjadi fiksi di antara partai - partai koalisi, sudah tidak lagi nyaman. Di depan kami memang ada situasi seperti itu," ujar Hasanuddin.

Tidak hanya itu, lanjut pria yang akrab disapa Kang Hasan ini, kebutuhan logistik anggaran untuk komisi saksi masih jadi perbincangan. "Lalu masih ramai uang saksi bagaimana, siapa yang harus menyediakan, berapa jumlahnya kemudian siapa yang melaksanakannya sampai hari ini belum ada partai manapun melatih-melatih saksi dengan intens," katanya.

Sementara itu, untuk cagub-cawagub yang diusung PDIP, Kang Hasan mengklaim kebutuhan saksi menjelang pencoblosan sudah siap untuk disebar ke 27 Kabupaten Kota yang terdiri dari kader dan relawan.

Bahkan, pemenangan dengan cara door to door untuk meraup suara sebanyak-banyaknya tetap berjalan dengan penekanan untuk tidak terbuai dengan perkembangan survei.

"Sementara kami sudah selesai, siap di 27 Kabupaten Kota. Jangan melihat survei abal - abal, saya tidak percaya," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya