AHY Kritik Revolusi Mental Jokowi, Demokrat: Apanya Revolusi

Agus Harimurti Yudhoyono
Sumber :
  • Istimewa/Abror Rizki

VIVA – Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kosgama) Partai Demokrat Agus Yudhoyono atau AHY mengkritik revolusi mental yang sering digaungkan Presiden Joko Widodo. Elite Demokrat menjelaskan kritikan AHY yang disampaikan dalam orasi putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

AHY Ungkap Ternyata Wali Kota Surabaya Teman Sekelasnya Kuliah Doktor

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana menyebut kritikan AHY lebih mempertanyakan eksistensi revolusi mental yang makin meredup.

"AHY pertanyakan revolusi mental yang gencar disuarakan pada Pilpres 2014. Namun, tak berjalan baik seiring gencarnya pembangunan infrastruktur," kata Putu dalam keterangannya, Minggu, 10 Juni 2018.

Pakai Sarung dan Peci, AHY Sowan ke Rais Aam PBNU

Putu menyebut masih banyak persoalan seperti angka pengangguran dan kemiskinan. Menurutnya, pemerintah era Jokowi fokus dalam infrastruktur namun justru lapangan pekerjaan masih sulit untuk tenaga lokal.

"Sopir tenaga kerja asing digaji Rp15 juta sedangkan sopir lokal kita hanya dapat Rp5 juta, di mana rasa keadilan itu? Kalau begini apanya direvolusi? Mendapatkan upah di negeri sendiri saja lebih rendah dari TKA. Hasil ini mengacu pada investigasi Ombudsman RI pada tahun 2017," ujar Putu yang juga Deputi Kogasma Demokrat tersebut.

Emil Dardak Bicara 'Kuda Hitam' AHY dan Nasib Demokrat pada 2024

Kemudian, ia menyindir kebijakan pemerintah terkait pemberian THR serta gaji ke-13 bagi para PNS, anggota TNI dan Polri. Pemberian ini termasuk PNS atau anggota TNI/Polri yang sudah pensiun. Kebijakan ini di sisi lain layak diapresiasi. Namun, mestinya ada kebijakan yang juga memprioritaskan masyarakat yang tak mendapatkan THR.

"Bagaimana masyarakat yang tidak mendapatkan THR? Mereka pasti terkena dampak kenaikan harga bahan-bahan pokok yang biasanya terjadi, ini miris sekali. Ini sangat rawan hampir 40 persen populasi Indonesia berada di garis kemiskinan," jelas Putu.

Agus Harimurti Yudhoyono

Kemudian, ia menyebut selama safari politik di berbagai daerah, AHY sudah menyerap aspirasi masyarakat. Bagi dia dan elite Demokrat lain, figur AHY merupakan calon pemimpin muda yang sangat bersemangat membawa perubahan bangsa.

"Sudah 22 provinsi di Indonesia dan ratusan kabupaten kota dikunjungi AHY hanya untuk berdialog dan menyerap aspirasi masyarakat. Sudah saatnya kita berpolitik mendengarkan suara rakyat bukan suara untuk membagi-bagi kekuasaan," tutur Anggota DPR tersebut.

Baca: AHY Kritik Tajam Jokowi: Apa Kabar Revolusi Mental

Sebelumnya, AHY dalam orasinya menyampaikan kritikan jargon revolusi mental yang sering digaungkan Jokowi sejak Pilpres 2014. Menurut dia, revolusi mental tenggelam seiring pembangunan infrastruktur yang giat diterapkan Jokowi.

"Apa kabar revolusi mental? Kita ingat revolusi mental adalah konsep pembangunan manusia Indonesia yang gencar saat Pilpres 2014," kata Agus Yudhoyono melalui orasinya bertema “Dengarkan Suara Rakyat” di Jakarta Convention Center yang disiarkan oleh tvOne, Sabtu 9 Juni 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya