Alasan Titiek Soeharto Keluar dari Golkar

Titiek Soeharto
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto keluar dari Partai Golkar dan bergabung ke Partai Berkarya besutan adiknya, Tommy Soeharto.

Partai Berkarya Tommy Soeharto Menang Banding Melawan Menkumham

Kondisi bangsa yang saat ini sudah sangat memprihatinkan, menjadi alasan Titiek harus keluar dari Golkar dan memperjuangkannya melalui Partai Berkarya. 

Serbuan tenaga kerja asing, sumber daya alam yang tidak bisa dikelola secara baik untuk kemakmuran rakyat, serta penyelundupan narkoba yang merajalela, menjadi beberapa alasan Titiek keluar dari Golkar.

Ketika Parpol Kecil di Luar Parlemen Tolak PT 5 Persen

Pengumuman Titiek Soeharto mundur dari Partai Golkar disampaikan dalam acara Konsolidasi Partai Berkarya DIY di Museum Memoria Jendral Besar HM Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin 11 Juni 2018. 

Turut dihadiri Ketua Umum Partai Berkarya, Hutama Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso.

Partai Berkarya Tolak Aturan Ambang Batas Parlemen Berjenjang

"Saya sedih. Saya ingin menjerit untuk protes dan menyuarakan hati nurani rakyat. Tapi saya tidak dapat melakukan hal itu, karena saya sebagai orang Golkar, partai pendukung Pemerintah," ujar Titiek. 

Menurut Titiek, sebagai partai besar, seharusnya Golkar dapat memberikan masukan mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada Pemerintah. "Tidak hanya sekadar mengekor dan ABS (asal bapak senang)," kata Titiek.

Oleh karena itu, Titiek merasa sudah harus keluar dari Golkar dan mulai memperjuangkan kepentingan rakyat dengan bergabung ke Partai Berkarya. Partai yang dinilainya dapat melanjutkan cita-cita Soeharto.

"Saya adalah anak biologis Presiden Soeharto. Saya tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat. Oleh karena itu saya memutuskan untuk keluar dari Partai Golkar dan memilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya," kata Titiek.

Titiek sangat sadar dengan konsekuensi dari keputusannya keluar dari Golkar dan bergabung ke Partai Berkarya. "Saya harus melepaskan keanggotaan saya di DPR," ujar Titiek.

"Saya mohon pamit kepada teman-teman di DPR, terima kasih untuk persahabatan dan kebersamaan kita selama ini. Baik di Komisi IV, BKSAP maupun saat di Rapat Paripurna. 
Saya pasti akan merindukan saat kebersamaan kita. Doakan kita bertemu lagi tahun depan," ujar Titiek.

Titiek juga berterima kasih kepada Partai Golkar yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk menempa diri, hingga menjadi salah satu politikus wanita yang diperhitungkan di republik ini.

“Saat ini Golkar sudah memiliki begitu banyak politikus andal, Golkar tidak membutuhkan saya. Tapi saya sangat dibutuhkan oleh Partai Berkarya,” kata Titiek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya