- Antara/ Ismar Patrizki
VIVA – Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku belum dapat mengonfirmasi kabar bahwa Siti Hediyati Hariyadi, alias Titiek Soeharto hengkang dari partai itu untuk bergabung dengan Partai Berkarya.
"Sampai detik ini, saya coba menghubungi beliau. Saya belum dapat konfirmasi, apakah benar Mbak Titiek akan mengundurkan diri dari Golkar ke Berkarya,” katanya, saat ditanyai wartawan ketika ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada Senin 11 Juni 2018.
Soesatyo tak dapat menutupi kekecewaannya, kalau kabar itu memang benar. Tentu saja, katanya, Partai Golkar akan sangat kehilangan seorang politikus seniornya dan bahkan anak mantan Presiden Soeharto. “Kami semua patut prihatin di Golkar, karena lagi kami kehilangan dukungan.”
Titiek bagi Partai Golkar, menurutnya, sangat berpengaruh, terutama karena nama besar Soeharto dan keluarga besarnya. Diakui atau tidak, masih banyak masyarakat yang mendambakan sosok Soeharto, sehingga turut mendongkrak tingkat kepercayaan publik kepada Partai Golkar.
Partai Golkar merekrut Titiek pada pemilu tahun 2014, kata Ketua DPR itu, bukanlah karena profil pribadinya semata, melainkan karena latar belakang bagian dari keluarga besar Soeharto. “Pendukung Partai Golkar itu masih banyak yang cinta Pak Harto," ujarnya.
Kendati begitu, dia mengaku belum mendengar langsung dari Titiek tentang kepindahan anak keempat mantan penguasa Orde Baru itu untuk bergabung dengan Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto. Padahal, dia sudah berkali-kali menghubungi Titiek secara pribadi.
Soesatyo masih berharap, kabar itu tidak benar. Tetapi, jika pun benar, Partai Golkar mesti bekerja lebih keras lagi untuk menutupi kehilangan basis dukungan akibat kepindahan Titiek.
Kalau pun Titiek pindah, dia meyakini bakal mendulang suara di titik sumber suara dari keluarga Cendana. Salah satu suara yang dianggap kantong suara dari Titiek adalah Jawa Tengah.
Dia enggan menjawab alasan kepindahan Titiek. Dia mengaku tidak tahu apakah ada hubungannya kepindahan Titiek ke Partai Berkarya dengan kinerja Partai Golkar. Semua itu yang dapat menjawab hanyalah Titiek, bukan orang lain. (asp)
