Elektabilitas Prabowo Masih Ungguli Jokowi di Jabar

Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA – Lembaga Survei dan Poling Indonesia (SPIN) merilis hasil terbaru terkait elektabilitas bakal calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2019. Dalam surveinya, SPIN menyatakan elektabilitas Prabowo Subianto masih unggul dibanding Joko Widodo di Provinsi Jawa Barat.

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

Menurut Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara menyebut Prabowo memperoleh 45,3 persen suara, sementara Jokowi 40,9 persen.

"Jika terjadi dejavu Pilpres 2014 di 2019 alias remacth, head to head el classico  antara Prabowo vs Jokowi, maka Prabowo Subianto juga masih memimpin perolehan suara di Jawa Barat," kata Igor dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu 13 Juni 2018.

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

Igor menyatakan, Jawa Barat menjadi wilayah terpenting lantaran jumlah pemilihnya yang paling besar. Hampir 20 persen suara nasional berada di Jawa Barat. Saat 2014 lalu, Prabowo mengantongi suara 14.167.381 (59,78 persen) di atas Jokowi dengan raihan 9.530.315 suara (40,22 persen).

"Tidak ada pergeseran di Provinsi Jawa Barat. Tanah Pasundan itu tetap akan menjadi lumbung suara bagi Prabowo, saat maju kembali melawan incumbent Presiden Jokowi di Pilpres 2019," kata dia.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

Dijelaskan Igor, ada berbagai faktor yang mempengaruhi Prabowo unggul dari Jokowi yang notabene petahana. Ketua Umum Partai Gerindra itu masih dianggap terasisoasi oleh Ahmad Heryawan (Aher) yang merupakan Gubernur Jawa Barat dua periode dan juga kandidat calon wakil presiden pendamping Prabowo.

"Aher terasosiasi kuat dengan figur Prabowo, karena sampai sekarang di level politik nasional, PKS merupakan barisan dari  partai oposisi bersama Gerindra," ujarnya.

Pada survei kali ini, margin of error berada di angka 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik survei dilakukan multistage random sampling dengan wawancara melalui tatap muka langsung dan bantuan kuisioner.

Survei ini sendiri mengumpulkan 1.200 responden dengan waktu pelaksanaan 5-10 Juni 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya