Relawan Jokowi Siapkan 60 Ribu Personil Kawal Suara Khofifah

Cagub dan Cawagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Emil Dardak (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA - Salah satu organisasi pendukung Joko Widodo yakni Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mendukung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak pada Pilkada Jawa Timur. Mereka pun menyiapkan puluhan ribu orang untuk mengawal suara Khofifah-Emil pada 27 Juni 2018 mendatang.

Airlangga Tugaskan RK Maju Pilkada Jakarta, Bobby di Sumut dan Khofifah Jatim

"Ada sekitar 60 ribu orang di Jawa Timur, kami siapkan untuk membantu. Mulai seminggu ini sudah berjalan, termasuk pasca pencoblosan itu. Mulai sebelum dikawal sampai pengawalan kotak TPS dari ke kecamatan dan kabupaten hingga provinsi," kata Ketua Bara JP Jawa Timur, Giyanto Wijaya, melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 21 Juni 2018.

Para personil itu juga sekaligus akan berusaha menangkal banyaknya isu miring, hoax, meme negatif yang mengarah pada Khofifah-Emil. Meskipun dia tetap berharap semua pihak menggunakan cara-cara kampanye yang santun demi menjaga kondusifitas pemilu.

Gerindra Tak Masalah PDIP Gabung Usung Khofifah di Pilgub Jatim, Ada Tapinya

"Kami terdidik tidak melakukan hoax atau black campaign. Biarkan orang melakukan itu, kami tidak. Kami menyajikan fakta dan berita yang benar. Sekali kami melangkah ke sana, integritas kami sudah jatuh. Tidak boleh hoaks maupun black campaign. Tetap santun, idealis, tetap berintegritas, etika kami jaga," katanya.

Organisasi relawan Jokowi lainnya, Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH), siap memenangkan pasangan Khofifah-Emil untuk Pilkada Jatim 2018 tersebut. Mereka yakin masyarakat Jawa Timur akan memilih pasangan yang siap menjaga kebhinnekaan.

Tepis Isu Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Elite PKB Sebut Ada Tempat yang Lebih Mulia

"Masyarakat Jawa Timur sudah cerdas menilai mana yang benar mana yang tidak. Memang SARA ini yang paling mudah untuk memprovokasi. Saya tekankan Indonesia ini berbagai elemen agama. Pluralisme ini harus kita jaga," katanya.

Sementara itu, Khofifah menyatakan pemimpin selayaknya memiliki sifat kerakyatan agar mudah membangun dan mendapatkan solusi masalah yang dihadapi masyarakat. Menurutnya, rakyat butuh layanan yang cepat, sedangkan pemimpinnya butuh komunikasi yang cepat.

"Kita membutuhkan strong leader, strong comitment. Pada posisi inilah saya pada debat pertama menyampaikan bahwa membangun Jawa Timur adalah menjadi bagian dari kemajuan peradaban bangsa. Membangun Jawa Timur harus diniatkan meneruskan kejayaan nusantara," tutur Ketua Umum Muslimat NU tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya