Gerindra Akui Tak Punya Banyak Uang

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberikan pidato politik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengakui memiliki keterbatasan dana dalam melakukan perjuangan politik partainya. Sehingga langkah galang perjuangan atau menggalang dana dari masyarakat ini diharapkan tak hanya bisa membantu dari sisi materi tapi juga memperkuat kebersamaan.

Gerindra Cium Aroma Pilkada dalam Penanganan Covid-19 di Depok

"Jujur saja bahwa perjuangan yang besar, perjuangan yang berat memerlukan dana perjuangan yang besar. Dan kemampuan kami untuk membiayai perjuangan ini terbatas. Sumber dana kami juga terbatas sementara biaya politik yang harus kami tanggung tak kecil," kata Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Probowo Luncurkan Program Galang Dana Perjuangan Politik

Kocak, Andre Rosiade Pesan Tiket Debat RR vs Luhut Bahas Utang Negara

Ia melanjutkan dana politik yang besar ini membuat Gerindra harus melakukan penggalangan dana perjuangan tersebut. Penggalangan dana ini bisa bersumber dari internal Gerindra maupun yang bersimpati pada perjuangan partainya dengan jumlah menurut kerelaan.

"Jumlahnya menurut kesukaan dan kerelaan dari yang paling kecil sampai yang paling besar dan dana itu akan kami gunakan untuk perjuangan politik kami menghadapi perjuangan yang akan datang," kata Muzani.

PA 212: Prabowo Sudah Finis

Ia menghitung kebutuhan biaya politik ke depan. Misalnya untuk saksi, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) saja bisa mencapai 900 ribu.

"Kalau satu TPS itu dua orang, saksi legislatif dan saksi pilpres itu berarti kami harus menggalang 1800 orang. 1800 orang itu berarti harus ada pertama penggalangan, kedua pelatihan, ketiga pergerakan saksi-saksi, keempat mungkin pengamanan. Semuanya itu memerlukan biaya. 1800 Itu bukan angka kecil ya kalau kami hitung setiap langkahnya itu sekian rupiah. Belum pembiayaan lainnya untuk kebutuhan lainnya," kata Muzani.

Ia meyakini pembengkakan biaya memang ada pada saksi yang kenaikannya diperkirakan hingga 50 persen. Karenanya, penggalangan ini bisa dilakukan dengan baik. Apalagi pemilih Gerindra pada 2014 saja ada 14 juta orang.

"Pengikut Prabowo di Facebook kurang lebih ada 10 ribu mungkin dari keduanya mayoritas beririsan. Katakan 15 juta antara pengikut Pak Prabowo dan pemilih Gerindra, kalau sekian persennya kan lumayan," kata Muzani.

Saat ditanya bagaimana dengan sumbangan dari anggota legislatif, ia mengakui memang selama ini berjalan efektif dan digunakan untuk kebutuhan politik partai di tingkat masing-masing. Jumlahnya kurang lebih 20 persen dari total pembiayaan partai.

"Jumlah itu tentu saja sebagian besar digalang oleh sumber-sumber lain. Ya dari sumber-sumber lain kami galang. Karena kebutuhan pengkaderan kami sangat besar. Kami lakukan pengkaderan setiap bulan tak pernah berhenti sampai sekarang sehingga itulah yang menyebabkan kebutuhan kami besar sekali," kata Muzani.

Ia juga mengharapkan dengan makin banyak orang berpartisipasi dalam perjuangan, semakin orang merasa dalam barisan dan rasa cita-cita yamg sama dan akan semakin kuat perjuangan mereka.

"Saya kira apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo adalah sebuah kejujuran, sebuah keadaan apa adanya tentang posisi beliau saat ini," kata Muzani.

Ia berharap selain insentif materi ada juga insentif elektabilitas yang bisa digalang. Ia pun mengakui ini memang keadaan yang sebenarnya.

"Kami jujur saja kami memiliki cita-cita yang tulus, kami memiliki semangat, kami memiliki pembiayaan politik yang besar yang harus bisa digotong bersama-sama dan kalau kemudian simpati kader Gerindra simpati, orang-orang yang berempati bisa memberikan support dukungan dalam bentuk dana, berapapun besarnya tentu kami akan sangat bergembira dan berterima kasih dan merasa mendapatkan kehormatan yang besar," kata Muzani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya