Kiai NU Sindir Khofifah: Sudah Punya Jabatan Ditinggal

Sejumkah kiai NU, dan Risma mendukung Gus Ipul-Puti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA - Hari terakhir masa kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Timur, Sabtu, 23 Juni 2018, dipakai maksimal masing-masing pasangan calon untuk merebut simpati masyarakat. Di Surabaya, Jawa Timur, tokoh pendukung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul-Puti Guntur getol menyuarakan kelebihan paslon nomor urut dua itu di hadapan ribuan massa pendukung.

Simulasi 3 Nama Pilgub Jatim Versi ARCI: Khofifah Unggul, Dibayangi Cak Imin dan Risma

Bertempat di Ballroom Grand City Surabaya, deklarasi dukungan ke Gus Ipul-Puti Guntur dikemas dalam acara Halal bi Halal dan Doa Bersama Keluarga Besar Nahdliyin, Penggerak Lingkungan dan Ekonomi Surabaya Sedulur dan Makmur Bersama Bu Risma. Sesuai tema, tokoh PDI Perjuangan Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, hadir.

Selain Risma, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar, tokoh NU dan Gerakan Pemuda Ansor Surabaya.

Gerindra Hanya Rekom Khofifah sebagai Cagub Jatim, Emil Tak Pasti jadi Cawagub

"Para kiai sepuh memiliki rasa keprihatinan besar apa yang terjadi di keluarga besar NU, sampai-sampai sendiri mau hadir langsung ke acara ini," kata Kiai Miftach.

Prihatin yang dimaksud Kiai Miftach ialah soal rebutan kedudukan dan jabatan yang terjadi di antara kader NU. "Rebutan kedudukan, royokan jabatan, sampek-sampek wis duwe kedudukan ditinggal, ape gelut ambek dulure dewe (sudah punya kedudukan tapi ditinggal, justru mau bertarung dengan saudara sendiri)," katanya.

Khofifah: Kita Doakan Oktober Mendatang Presiden ke-8 Prabowo Dilantik

Miftach tak menyebut siapa yang ia maksud merebut kedudukan dan meninggalkan jabatan lama. Tetapi hampir pasti yang ia maksud ialah Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. Dia mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial lalu maju sebagai calon Gubernur Jatim, melawan mantan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Gus Ipul, kata Kiai Miftach, sepuluh tahun disiapkan NU menjadi Gubernur Jatim, dengan menduduki jabatan sebagai wakil gubernur dua periode mendampingi Soekarwo atau Pakde Karwo. "(Gus Ipul) Direstui organisasi resmi Nahdlatul Ulama. Sing liane durung izin mbok ngertio (yang lain belum izin mengertilah)," ujarnya.

Karena itu, Pengasuh Pesantren Miftahus Sunnah Surabaya itu mengajak hadirin untuk bersatu padu memenangkan Gus Ipul-Puti Guntur saat pemungutan suara pada Rabu, 27 Juni 2018, nanti. "Gus Ipul semestinya lima tahun lalu dilepas, di-launching jadi Gubernur Jawa Timur. Tapi karena nurut kiai (agar tidak maju dulu), maka (Gus Ipul) nurut kiai," papar Miftach.

Risma mengaku getol memenangkan Gus Ipul-Puti Guntur karena komitmen mereka yang akan memperjuangkan sekolah gratis. "Ketika Gus Ipul didaulat maju Pilgub Jatim, pertama yang saya tanya, 'Gus, sanggup enggak perjuangkan sekolah SMA/SMK gratis?' dan dijawab Gus Ipul, 'sanggup'," cerita Risma.

Di bagian lain, paslon nomor urut satu, Khofifah-Emil Dardak menggelar kampanye akbar terakhir di Probolinggo. Dihadiri ribuan pendukung, hadir sejumlah tokoh nasional menyampaikan orasi, di antaranya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto. Kampanye dihibur si Raja Dangdut Rhoma Irama dan Soneta Group. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya