- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Convention Center Dyandra di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur, mulai dipadati massa pendukung dua pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Sabtu malam, 23 Juni 2018. Mereka mengawal jagoannya masing-masing dalam debat publik pamungkas Pemilihan Kepala Daerah Jatim.
Pertama yang datang ke lokasi ialah paslon nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Tiba sekira pukul 19.00 WIB, keduanya diiringi ratusan pendukung. Lima menit kemudian, paslon nomor urut dua, Saifullah Yusuf-Puti Guntur tiba di lokasi, juga dengan iringan ratusan pendukungnya.
Sempat terjadi keributan di pintu masuk VIP. Gara-garanya beberapa tim pemenangan Khofifah-Emil memaksa masuk meski tanpa mengantongi undangan dan gelang penanda. Beruntung, petugas keamanan dan pihak panitia berhasil mengendalikan suasana.
Suasana kembali semarak dan seru. Saut-sautan yel-yel dan nyanyian penyemangat khas masing-masing paslon terdengar keras dan hingar di luar gedung. Baik pendukung Khofifah maupun Gus Ipul sama-sama mengibarkan bendera kebanggaan.
Halaman gedung Dyandra jadi hijau dan merah. Di tengah-tengah, puluhan anggota Polri dan TNI berjaga-jaga, membentuk pagar betis pemisah. Secara umum, sementara ini tidak ada gangguan apapun di arena debat publik ketiga itu.
Debat publik Pilkada Jatim ini disiarkan secara langsung oleh tvOne. Bertema 'Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik', debat akan dipandu oleh presenter senior Brigita Manohara. Debat ini spesial karena akan menggunakan bahasa Jawa pada segmen kelima.
Komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, mengatakan bahwa pihaknya memberikan kesempatan kepada masing-masing paslon untuk membawa massa pendukung maksimal seratus orang. Massa pendukung diminta berseragam khas paslon yang didukung dan tanpa membawa pengeras suara sound system.
Dalam debat nanti, lanjut Gogot, empat panelis disiapkan KPU. Mereka ialah pakar politik dari UINSA, Biyanto; Dian Fericha dari IAIN Tulungagung; Andy F Wijaya dari Universitas Brawijaya Malang; dan Kris Nugroho dari Universitas Airlangga Surabaya.
"Kami kumpulkan pertanyaan dari masyarakat dan sudah diverifikasi oleh panelis. Nanti pertanyaan disampaikan panelis ke kandidat," katanya.