- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Taufik Kurniawan meminta pemerintah Joko Widodo menjawab kekhawatiran Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono soal ketidaknetralan aparat Kepolisian, TNI, dan BIN dalam Pilkada.
"Dugaan yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah, apalagi yang menyampaikan Pak SBY. Beliau adalah mantan presiden dua periode," kata Taufik di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 25 Juni 2018.
Taufik percaya, SBY tidak sembarangan menyampaikan pernyataan terkait tidak netralnya aparat negara. Karena, SBY mempunyai pengalaman sebagai presiden selama 10 tahun memimpin pemerintahan.
"Artinya, tak sembarangan berbicara. Pasti memiliki fakta. Sebaiknya, ada respons positif dari pemerintah atau penyelenggara pemilu menyampaikan kepada khalayak luas bahwa Insya Allah aman," ujarnya.
Terkait itu, ia mengingatkan sesuai UU, aparat Polri, TNI, intelijen harus netral dalam Pilkada 2018. Sehingga, Pilkada bisa berjalan transparan, jujur dan adil.
SBY: Kalau Intelijen Polisi Ingin Ciduk Saya, Silakan
Taufik mengakui, kondisi politik Pilkada 2018 kali ini lebih panas di banding Pikada serentak sebelumnya. Karena, Pilkada serentak kali ini sangat berdekatan dengan Pemilu 2019 yang terdapat rangkaian Pemilihan Presiden 2019.
"Harus dijaga sama-sama, jangan sampai ada disintegrasi bangsa. Pilkada besok ini rasa Pilpres. Harus semua merasa puas. Yang menang mengayomi, yang kalah menghormati yang menang," katanya.