PAN Tuding Lucky Hakim Pindah ke Nasdem Dibayar Rp2 Miliar

Lucky Hakim
Sumber :
  • dok.ist

VIVA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional, Yandri Susanto, mengatakan ada kadernya yang 'dibajak' partai lain jelang pileg. Bahkan perpindahan tersebut dibayar dengan uang.

Cerita Lucky Hakim Soal Sendok dan Garpu Miliknya yang Tiba-Tiba Hilang, Klaim Jika Diambil Tuyul

"Satu orang, Lucky Hakim, ke Nasdem kan," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.

Ia mengatakan hari ini Lucky sudah di PAW (Pengganti Antar Waktu). Ia menuding Lucky pindah ke Nasdem karena diberi uang dengan DP Rp2 miliar.

Lucky Hakim Beberkan Kejanggalan Selama di Ponpes Al Zaytun: Ada Barisan ...

"Iya, mengundurkan diri karena sudah dikasih DP sama Nasdem, si Lucky-nya. Berarti kan Lucky-nya mata duitan juga kan. Setahu saya Rp2 miliar DP-nya. Kalau dari WA-nya yang disebarkan ke kami itu dia DP Rp2 miliar, terus nanti dikasih lagi logistik atau apa. Itu pengakuan dari Lucky," kata Yandri.

Ia menjelaskan hal ini seperti ini sudah menjadi fenomena tahunan. Karena itu, PAN tak bisa menahannya. Sebab, ada juga kader lain yang pindah ke PAN.

Lucky Hakim Ungkap Hasil Pemeriksaannya Selama 11 Jam Terkait Kasus Panji Gumilang

"Ya memang sih yang pindah itu mungkin secara komitmen ideologi partainya kurang, tapi enggak apa-apa gitu lho, kami hormati juga. Bagian dari demokrasi, bebas pilihan. Siapa tahu mereka di sana juga bisa bahagia kembali, yang nggak enak kalau nggak terpilih. Sudah salah pilih, salah jalan lagi," kata Yandri.

Ia menjelaskan dalam persaingan partai memang banyak sekarang ini yang karbitan atau tidak mau susah. Sehingga mencari orang yang langsung jadi dan tinggal dibajak.

"Disuruh nyalon lagi, dibiayai, yang penting partainya menang. Itu kan dalam teori mereka, faktanya belum tentu. Bisa jadi rakyat marah, kenapa orang ini kok pindah, partainya enggak ada masalah, kecuali yang masuk PAN memang partainya bermasalah," kata Yandri.

Ia menambahkan yang masuk PAN mungkin dari partai bermasalah. Jadi dianggap wajar kalau meninggalkan rumahnya lalu masuk ke PAN.

"Kalau PAN kan enggak ada masalah, dan PAN juga selama ini tidak merepotkan mereka kok," kata Yandri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya