TGB Dukung Jokowi, Demokrat Pertimbangkan Beri Sanksi

Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA – Partai Demokrat membantah bahwa sikap Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji atau TGB mendukung Joko Widodo di Pemilu 2019 dilatari adanya kekecewaan karena tak dilirik menjadi calon presiden.

Debat Cawapres, TGB Sebut Mahfud Pernah di Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif

Sebab, selama ini Partai Demokrat menganggap, safari Tuan Guru ke sejumlah daerah murni kegiatan dakwah. Meskipun namanya masuk dalam berbagai survei, keinginannya maju berkontestasi di pilpres belum dibaca, apalagi disampaikan ke pengurus. 

"Sehingga kami menganggap keinginan beliau (jadi capres) tidak ada, kalaupun kemarin keliling-keliling ke banyak daerah bukan langkah politik, tetapi dakwah," kata Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa 10 Juli 2018. 

Sambangi TPN, Muhammadiyah Undang Ganjar-Mahfud Hadiri Dialog Publik

Menurut Ferdinand, alangkah baiknya jika TGB melapor ke partai jika ingin maju sebagai calon presiden atau wakil presiden.

Ia menilai, partai punya mekanisme menentukan kadernya yang diusung. Meskipun nama Komandan Satuan Tugas Bersama (Kosgama) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono sejak awal paling dijagokan. 

Ke NTB, Ganjar Pranowo Dapat Penghormatan Dari Masyarakat Sasak

"Kalau dia punya niat, sampaikan ke partai. Partai pasti akan membahasnya. Karena di kami demokrasi sangat hidup," ujarnya.

"Karena kami tidak menutup karier politik siapa pun di Partai Demokrat. Kami melihat evaluasi layak atau tidak. Bukan asal popularitasnya tinggi. Semua aspek diperhitungkan," tambah Ferdinand. 

Ferdinand pun menyatakan, sikap gubernur NTB dua periode mendukung Jokowi akan berimbas pada sanksi. 

Sanksi diberikan bukan lantaran TGB memberikan dukungannya kepada Jokowi, melainkan keputusannya mendahului sikap partai.

Kata dia, hingga kini, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu belum resmi menyatakan dukungan baik ke kubu Jokowi atau pun Prabowo Subianto. 

"Artinya yang disemprit itu bukan sikap politiknya, tetapi personalnya karena mendahului partai bersikap. Tapi beliau ingin mendukung Jokowi silakan," kata Ferdinand.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya