Airlangga Bertemu SBY, PDIP Yakin Bukan Mau Hengkang dari Koalisi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Reza Fajri

VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Sotarduga ingin berprasangka baik soal pertemuan antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait koalisi pemilihan presiden. 

Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi

Ia yakin Golkar ingin mengajak Demokrat bergabung ke koalisi Jokowi. "Masing-masing kita bersangka baik saja. Kalau dari kami tentu berpikir ini semua menjalin komunikasi. Kemudian juga barangkali Golkar juga ingin mengajak Demokrat untuk bisa bersama-sama dengan koalisi pendukung Pak Jokowi. Kan sah-sah saja," kata Eriko di gedung DPR, Jakarta, 11 Juli 2018.

Namun, ia menambahkan, yang paling mengetahui isi pembicaraan hanya Airlangga dan SBY. Tapi semua masih dalam proses penjajakan dan pendekatan.

Soal Konflik Israel-Iran, Airlangga Cermati Dampak ke Sektor Logistik Minyak Mentah Dunia

"Bagaimanapun Pak Jokowi kader PDIP, kami tentu harus di depan dan kami juga harus tentu jaga hal-hal seperti ini. Karena bagaimana pun juga untuk kepentingan pembangunan periode berikutnya," ujar Eriko. 

Dia menambahkan, "Keberlangsungan pembangunan tak bisa berubah dan setop begitu saja. Itu tujuan pokok PDIP. Kenapa kita mau jaga itu."

Airlangga Percaya Diri Dipilih Lagi secara Aklamasi di Munas Golkar

Saat ditanya soal keinginan kuat internal Golkar yang ingin Airlangga menjadi cawapres, ia mengatakan, hal senada juga terjadi pada PKB yang ingin ketua umumnya menjadi cawapres.

"Ini kan hal yang sangat wajar. Karena apa? Karena masalah yang sudah sangat spesifik yaitu coat tail efek karena pilpres dan pileg bersamaan maka ini akan berpengaruh, kalau misalnya apa dasar orang memilih orang untuk partai, kalau tidak ada gambaran dari representasi partai itu sendiri yang dicalonkan," kata Eriko.

Ia memahami kalau hanya sekadar ikut saja dalam pilpres, hal itu menjadi pertanyaan juga bagi partai-partai. "Apakah mendapatkan suara dari threshold yang cukup, ini saya rasa menjadi juga perhitungan partai-partai itu." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya