Bocoran Cawapres Jokowi, Seorang Teknokrat

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memberi isyarat kembali bahwa pengumuman calon wakil presiden pendamping Jokowi bakal disampaikan di waktu yang tepat.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan momen tepat itu seperti yang sudah diutarakan oleh Megawati Soekarnoputri, sang Ketua Umum. Yakni cawapres diumumkan saat matahari tengah terbit.

"Istilahnya Bu Mega adalah cuaca cerah, bagaikan matahari terbit dari ufuk timur. Kalau seperti itu, kan sudah sangat dalam ya," kata Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

Selain isyarat itu, kata Hasto, ciri-ciri cawapres tersebut kemungkinan ialah seorang teknokrat. “Karena yang kita cari adalah pemimpin yang betul-betul berdedikasi buat bangsa dan negara, yang kemampuan teknokrasi dan juga punya kemampuan mambangun harapan rakyat,” ucap dia.

Hasto menjelaskan berbagai nama muncul seperti Mahfud MD, Tuan Guru Bajang Zainul Madji (TGB) hingga Moeldoko kerap disebut belakangan ini. Bahkan belakangan juga, beberapa partai politik menyodorkan kadernya.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

Namun yang pasti, kelak pendamping Jokowi di Pemilu 2019 merupakan tokoh yang bisa menjembatani komunikasi dengan rekan koalisi.

"Semua masuk dalam pertimbangan. Tahapan selanjutnya tentu saja Pak Presiden akan mendengar masukan dan terus mendalami itu," ujarnya.

Hasto menyatakan, partainya dan hampir sebagain yang saat ini dalam koalisi sudah berpengalaman dalam menetukan cawapres di Pemilu 2014.

Saat itu yang dipilih ialah Jusuf Kalla. Dan sekarang, ia berharap, siapa pun figur yang akan diumumkan semua partai dapat legawa menyesuaikan.

"Itu yang jadi bekal optimisme, bahwa mereka yang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi ini akan selalu bersama-sama untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Hasto. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya