Airlangga Safari Politik, Golkar Cari Tiket Tambahan Dukung Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberikan pengarahan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi sorotan. Safari politik yang dilakukan Airlangga ini dilihat bukan untuk kepentingan mengajak SBY bergabung ke koalisi pendukung Joko Widodo.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menganalisis pertemuan tersebut karena riak yang terjadi di barisan pendukung Jokowi.

"Jelang pendaftaran ini ya ada semacam gimmick, riak. Ini Golkar mungkin kurang nyaman muncul nama-nama dari luar koalisi seperti TGB, Mahfud MD, Maruf Amin," kata Adi kepada VIVA, Rabu, 11 Juli 2018.

Menko Airlangga Bertemu Menteri Singapura Bahas KEK hingga Kerja Sama Ketenagakerjaan

Adi menyebut Golkar sejauh ini adalah parpol pendukung yang loyal dan hampir tak pernah bermanuver dalam koalisi pendukung Jokowi. Karakter Airlangga yang memimpin Golkar dianggap selalu mengikuti kebijakan pemerintahan Jokowi.

"Golkar itu loyal tanpa batas, Airlangga selalu manut selama ini. Ya kan aneh kalau cuma ketemu SBY buat ajak gabung. Kenapa bukan dari dulu, baru sekarang?" tutur Adi.

Ijeck dan Bobby Nasution Bersaing Raih Tiket Golkar di Pilgub Sumut 2024

Kemudian, ia membaca ada kesan Golkar juga ingin memperlihatkan percaya diri kepada PDIP mendukung Jokowi maju capres dengan parpol lain. Artinya, dengan suara elektoral yang dimiliki, Golkar bisa membentuk poros koalisi di pilpres karena cukup menambah tiket tambahan dari parpol seperti Demokrat atau PKB.

"Kesan Golkar pede dukung itu bisa sekali dilihat. Ingat Golkar itu nomor dua setelah PDIP di Senayan. Golkar punya investasi kuat," sebut Adi.

Presiden Joko Widodo menerima Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 24 Maret 2018.

Baca: Bamsoet: Airlangga Mengajak SBY Gabung Dukung Jokowi

Bagi Adi, Golkar saat ini tak bisa disamakan dengan partai pendukung Jokowi lain seperti Hanura, Nasdem, atau PPP. Bila dibandingkan dengan figur macam Mahfud MD dan Maruf Amin, jelas Airlangga dinilai lebih potensial untuk mengerek elektabilitas Jokowi.

"Saya melihat Maruf Amin, Mahfud MD belum bisa melampaui Airlangga untuk mengerek Jokowi, terlalu paksakan. Golkar itu perlu perhatian khusus enggak bisa sama kayak Hanura, Nasdem, atau PPP misalnya,” tuturnya.

Lalu, ia khawatir bila ini tak diatasi, riak ini bisa berlanjut ke partai lain seperti PKB yang seperti sudah tak nyaman. Sebab, protes PKB terhadap kemunculan Mahfud MD dalam bursa cawapres Jokowi sudah terlihat. Meski belum mendeklarasikan dukungan pada Jokowi, PKB saat ini partai barisan pendukung pemerintah.

Baca: Bahas Pilpres 2019, Airlangga Temui Romahurmuziy

Golkar sejak setahun lalu sudah mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi maju sebagai capres periode kedua. Deklarasi dukungan ulang kepada Jokowi ini berlanjut ketika Airlangga melanjutkan tongkat komando kepemimpinan dari Setya Novanto.

Sebelum bertemu SBY, Airlangga juga sempat melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Baca: Airlangga Bertemu SBY, PDIP Yakin Bukan Mau Hengkang dari Koalisi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya