Adik Gus Dur Anggap Mahfud MD Paling Pas Dampingi Jokowi

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bayu Nugraha.

VIVA – Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Salahuddin Wahid atau akrab dipanggil Gus Sholah mendukung apabila Presiden Joko Widodo menggandeng Mahfud MD sebagai calon Wakil Presiden di Pemilu 2019.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Nama Mahfud mencuat di tengah-tengah nama lain seperti Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) hingga beberapa nama yang sering disebut belakangan ini. Adik kandung Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu menilai, rekam jejak Mahfud cukup bagus.

Mahfud pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Dia juga pernah duduk di DPR dan menjadi Menteri di era pemerintahan Presiden Gus Dur.  

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

"Kalau TGB pengalamannya sebagai Gubernur. Kalau Mahfud kan pengalamannya pernah sebagai Menteri, sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi dan DPR. Jadi Mahfud lebih memahami masalah secara nasional," kata Gus Sholah dalam siaran persnya, Selasa 17 Juli 2018.

Tantangan ke depan yang akan dihadapi Jokowi menurut Gus Sholah adalah  mengenai permasalahan hukum. Maka kriteria itu cocok dengan Mahfud MD yang menurutnya memang menekuni bidang hukum sejak lama.

Rocky  Gerung Seorang Republikan

"Ini juga pernah saya sampaikan ke Jokowi ketika menjadi calon Presiden, ada 4 masalah yang menurut saya mendapat perhatian. Yang pertama yaitu penegakan hukum termasuk korupsi, kedua reformasi birokrasi, ketiga pemerataan pembangunan dan pendidikan," katanya.

Keterwakilan umat mayoritas menurut Gus Sholah juga ada pada diri Mahfud. Mahfud adalah kader NU tulen. Sehingga dengan dipilihnya dia maka setidaknya Jokowi dianggap sudah didampingi figur yang mewakili mayoritas umat terutama Islam yang sebagian besar adalah warga nahdliyin yakni sebutan untuk warga NU.

"Saya pikir Mahfud sebagai perwakilan warga NU yang dianggap menjadi mayoritas umat Islam di Indonesia. Sedangkan TGB berasal dari Nahdlatul Wathan. Secara ajaran sama, cuma secara organisasi saja yang berbeda," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya