PDIP Tak Yakin Instruksi Tenggelamkan Banteng Datang dari Ulama

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan angkat suara soal instruksi yang menyebut-nyebut untuk menenggelamkan 'banteng' dari kalangan Persaudaraan Alumni 212. Elit PDIP Masinton Pasaribu tak yakin instruksi itu datang dari kalangan ulama.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

"Kami belum dengar langsung apa isi instruksinya. Enggak yakin kalau itu instruksi ulama, karena instruksi ulama pasti selalu menganjurkan silaturahim, persaudaraan dan rahmatan lil alamin," kata Masinton ketika dihubungi Jumat 20 Juli 2018.

Anggota Komisi III DPR ini menegaskan partainya tetap mengedepankan persatuan dari segala pihak. Sehingga partai berlambang banteng ini tidak berjarak dengan ulama.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

"Komunikasi dengan berbagai elemen bangsa selalu dilakukan secara terus menerus, termasuk dengan para ulama," ujar Masinton.

Masinton berharap di pemilihan umum 2019 nanti tidak ada dikotomi di masyarakat. Dia menjelaskan PDIP juga punya tujuan perjuangan yang sama dengan PA 212.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"PDI Perjuangan memiliki tujuan perjuangan yang sama dengan berbagai elemen bergotong-royong bersama untuk memajukan dan mengutamakan kesejahteraan rakyat Indonesia, termasuk juga dengan PA 212," katanya.

Sebelumnya, adanya instruksi itu disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma'arif. Dia angkat bicara mengenai majunya salah satu kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif dari PDIP.

"Sikap kami sudah jelas, PA 212 di bawah komando Habib Rizieq Shihab tidak pernah akan mendukung siapa pun yang diusung oleh kelompok penista agama, apalagi PDIP. Instruksi HRS jelas, gulingkan, tenggelamkan banteng. Kini semakin jelas mana yang taat dan mana yang khianat," ujar Slamet saat dihubungi VIVA, Jumat 20 Juli 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya