Komisi X: Pentingnya Siapkan SDM Penuhi Standar Kompetensi

Wakil Ketua Komisi X Hetifah saat memimpin Tim Kunspek Komisi X DPR
Sumber :

VIVA – Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia harus menyiapkan tenaga kerja yang memenuhi standar kompetensi. Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi X DPR RI ke SMKN 4 dan SMKN 5, Denpasar, Provinsi Bali, Kamis (19/07), Wakil Ketua Komisi X, Hetifah, menyebutkan beberapa kendala yang dihadapi siswa/i dalam pendidikan.

Kelangkaan Minyak Goreng, Komisi 6 DPR: Rantai Pasok Rusak

“Khususnya, karena SMK ini pendekatannya berbeda dengan SMA, banyak praktik, sehingga dalam hal pembiayaan dan kebutuhannya juga berbeda. Dalam anggarannya pun juga seharusnya berbeda,” jelas Hetifah setelah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bali di kantor Gubernur Provinsi Bali, Kamis (19/07)

Hingga saat ini, Hetifah menyebutkan bahwa anggaran untuk siswa/i di SMKN 4 dan SMKN 5 Denpasar, memang masih terbatas. Akan tetapi, walaupun masih dengan keterbatasan anggaran, inovasi telah banyak dilakukan, terutama dalam rangka meningkatkan kualitas. “Bukan saja kurikulumnya, tetapi juga kepada sikap, bukan hanya pengetahuan saja. Kemudian juga bagaimana mereka benar-benar digembleng untuk siap kerja,” ungkap anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Timur tersebut.

Pimpinan DPR Belum Izinkan RUU TPKS Dibahas saat Reses, Ini Alasannya

Hetifah menyebutkan ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan lebih diperhatikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bali. “Yang perlu ditingkatkan yaitu pertama mengenai kurikulum, supaya semakin sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar apalagi kita sudah memasuki era digital dan revolusi industri generasi keempat,” papar Hetifah.

Hal penting lainnya adalah bagaimana memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada saat ini bisa mengikuti kemajuan zaman, baik murid maupun dari tenaga pengajarnya sendiri. “Guru adaptif dan produktif harus dapat lebih ditingkatkan,” tambah Hetifah.

DPR Minta Pemerintah Tak Naikan Harga BBM Bersubsidi

Masih banyak persoalan-persoalan yang harus diselesaikan, seperti banyaknya lulusan perguruan tinggi yang belum terserap, sementara murid-murid dari SMK juga diharapkan untuk langsung siap di dunia kerja. “Memang ini satu tantangan yang besar, bagaimana komitmen kita dimanifestasikan dalam bentuk anggaran. DPR juga harus terus melakukan pengawasan di lapangan sehingga benar-benar tahu apa yang diperlukan dalam pembangunan dan pengembangan SMK, yang akan kami perjuangkan melalui pembahasan anggaran,” jelas Hetifah.

Hal lainnya yang juga menjadi penting, yaitu mengenai sosialisasi terhadap SMK. “Ada image yang terkesan kurang bergengsi bagi anak-anak yang bersekolah di SMK. Nanti, sedikit demi sedikit kita juga harus melihat banyak lulusan SMK yang juga berhasil dan menjadi tokoh-tokoh populer,” tambah Hetifah.

Ketua Tim Kunspek Komisi X DPR tersebut menyebutkan bahwa masih perlu waktu untuk menunjukkan melalui praktik dan bukti-bukti, bahwa ternyata sekolah di SMK juga lebih bergengsi atau sama dengan sekolah di SMA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya