Meski Diteror, Mardani Terus Suarakan 2019 Ganti Presiden

Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera (kanan)
Sumber :
  • DPW PKS DKI Jakarta

VIVA - Kediaman politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal pada Kamis, 19 Juli 2018, lalu. Tapi teror itu tidak membuatnya berhenti menyuarakan gerakan #2019GantiPresiden.

Nama Anies Baswedan Mencuat Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, PKS Siap Usung Lagi?

"Saya tidak ingin berspekulasi tentang latar teror ini, karena semua sudah menjadi domain polisi untuk mengusutnya, namun kami akan terus fokus menyuarakan keinginan konstitusiional untuk #2019GantiPresiden," kata Mardani melalui akun Twitternya, @MardaniAliSera, dikutip VIVA, Sabtu, 21 Juli 2018.

Mardani mengatakan sebagai pimpinan Komisi II, teror semacam itu bisa juga bentuk teror kepada kelembagaan DPR, karenanya pengungkapan perlu transparan, tepat dan berkeadilan. Namun, dia bersyukur banyak pihak yang memberikan dukungan padanya.

PKS Minta Pembatasan Anggota TNI dan Polri Jadi Pejabat Sipil

"Alhamdulillah sejak kemarin banyak pesan masuk ke hape saya tentang doa dan dukungan untuk terus istiqomah menyuarakan aspirasi rakyat," kata dia.

Dia menyampaikan banyak sekali WA dari tokoh-tokoh nasional, teman seperjuangan dan ormas-ormas Islam, baik di dalam maupun luar negeri yang memberikan simpati terhadap keluarganya. Mereka terus mendukungnya untuk berjuang dan sabar dalam menerima ujian.

PKS Tak Sepakat Usulan PSI Soal Opsi Fraksi Threshold

Bahkan tidak terkecuali dukungan dari Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab yang langsung memerintahkan laskar FPI membantu pengamanan datang ke rumah bekerjasama dengan aparat yang ada.

"Sejak kemarin sampai saat ini rumah cukup ramai, yang menjadi hikmah dari semua ini berkumpulnya banyak perwakilan ormas-ormas Islam yang datang untuk memberi dukungan. Semua siap siaga, indahnya persatuan umat," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya