Yusril Tak Ambil Pusing Soal Koalisi

Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 17 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra menegaskan, pihaknya tidak akan terlalu ambil pusing untuk terlibat dalam koalisi pada pemilihan umum presiden dan calon wakil presiden pada 2019 mendatang.

Soal PKB Gabung di Pemerintahan Prabowo, Cak Imin: Sudah Cethowelo-welo, Jelas Terpampang

Sebab kata dia, PBB memfokuskan diri untuk masuk kembali ke ranah legislatif agar memiliki fraksi kembali di DPR RI. Namun, tetap tak menutup kemungkinan untuk masuk dalam koalisi

"Kalau perlu kita menjadi kekuatan oposisi pada pemerintah yang akan datang," ujar Yusril saat ditemui usai menghadiri acara Ijtima Ulama di Jakarta, Jumat malam, 28 Juli 2018.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Dia juga mengaku hingga kini tidak pernah diajak koalisi oleh Partai Gerindra. Hal itu disampaikannya sekaligus membantah pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan, sulit menemui Yusril untuk mengajak berkoalisi karena sering berada di luar negeri.

"Memang selama ini pertemuan-pertemuankan seperti yang dikatakan Pak Prabowo antara Gerindra, PAN dan PKS, PBB memang tidak pernah diajak, dan tadi saya sudah sampaikan juga tidak betul saya terus-terusan ada di luar negeri," tegasnya.

Parpol Anggota KIM Tak Perlu Risau dengan Pertemuan Prabowo-Cak Imin, Kata Elite PKB

Dia juga menegaskan, PBB sendiri tidak terlalu mengejar target untuk berada di pemerintahan. Yang paling penting dikatakannya bagi PBB sekarang adalah eksis kembali dalam panggung politik Indonesia.

"Jadi kalau kami sendiri seperti saya katakan saya tidak akan terjebak ke dalam satu kubu koalisi. Bagi saya koalisi itu bisa terjadi apabila ada negosiasi ada pembicaraan yang jelas antara satu pihak dengan pihak yang lain. Itu yang saya harapkan," paparnya.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan alasan mengapa pihaknya belum memasukkan PBB sebagai partai koalisi, adalah karena Yusril selalu berada di luar negeri, sehingga sulit ditemui untuk mengajak berkoalisi.

"Pak Yusril kalau kami cari sering ada di luar negeri, pasti kami ajak semua. Kita minta dipahami, kita pun luar biasa tadi harus sudah katakan Demokrat pun kami harus undang," tegas Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya