Ketimbang Sandiaga, Demokrat Lebih Rela Bela Gatot dan Anies Bawedan

Suasana di rumah Prabowo jelang pertemuan dengan SBY
Sumber :
  • VIVA / Reza Fajri

VIVA – Partai Demokrat menyatakan tidak akan absen pada Pilpres 2019, meskipun keputusan koalisi Keumatan yang dinakhodai Partai Gerindra, PAN dan PKS, akhirnya lebih memilih mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Koalisi ini memilih Sandi ketimbang sejumlah nama yang dipandang Demokrat lebih pantas dan pas untuk dijagokan.

Kemenag Tagetkan 5 Ribu Pesantren Terima Inkubasi Bisnis hingga 2024, Saat Ini Baru 2.600

Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada awak media mengungkapkan detik-detik terakhir partainya masih mengupayakan agar calon terbaik mendampingi Prabowo maju di pilpres, kendati akhirnya pupus karena Gerindra, PAN, PKS tetap keukeuh untuk mendaulat Sandiaga Uno.

"Tadi (malam) kami masih ajak alternatif," kata Ferdinand kepada wartawan, Jumat 10 Agustus 2018, di kediaman SBY, Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan.

Perempuan Muda Nahdliyin Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Titip 9 Pesan

Prabowo sendiri memang sampai dua kali bertandang ke kediaman SBY sebelum deklarasi, namun kata Ferdinand niatan itu hanya untuk memberitahukan kalau koalisinya sudah memutuskan dan segera mendeklarasikan Sandi. Padahal partai besutan SBY itu berharap Prabowo bisa mengkomunikasikan nama-nama terbaik kepada mitra koalisinya.

"(Kedatangan rombongan Prabowo) memberitahukan (deklarasi Sandi), bukan minta izin," kata Ferdinand.

Jadi Cawapres Prabowo, Ini 7 Pencapaian Gibran Rakabuming di Kota Solo

Sedikitnya, ungkap Ferdinand, ada tiga nama yang dinilai Demokrat lebih baik untuk mendampingi Prabowo. Tiga nama tersebut tak ada Sandiaga. Tiga nama tersebut yakni putra SBY sendiri yang saat ini menjabat Komandan Satuan Tugas Bersama Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Kalau kita lihat dari survei ada AHY, Gatot dan Anies, dan nama yang elektabilitasnya tinggi. Kami ingin menimang-nimbang. Kalau Sandiaga Uno jauh di bawah sekali," kata Ferdinand.

Menurut Ferdinand tak ada pembicaraan logistik Pilpres saat SBY dan Prabowo bertemu. Meski kabar berkembang mengklaim Sandiaga siap memberikan dukungan logistik bila dicalonkan sebagai cawapres. Bagi Demokrat, tekan Ferdinand, bukan sekedar ongkos politik dalam masalah ini, melainkan eletabilitas Sandi yang belum mempuni.

"Semata-mata kita lihat kemungkinan elektabilitas yang lebih tinggi saja," kata Ferdinand.

Kendati begitu, Ferdinand menambahkan partainya, tak akan absen pada Pilres kali ini. Karenanya pagi ini, Majelis Tinggi Demokrat melakukan rapat untuk menentukan arah koalisi partainya. Apakah akan mendukung Jokowi-Maruf Amin ataukah pasangan Parabowo-Sandi.

"Rapat majelis tinggi akan memutuskan akan mendukung siapa. Ya Partai Demokrat akan ikut mendaftar ke KPU," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya