- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan koalisi Prabowo beruntung masih memiliki stok cawapres Prabowo. Sebab, sebenarnya koalisi mereka sudah all out mengakomodir ijtima ulama, tapi tak menemukan kesepakatan antar partai.
"Beliau (Sandiaga) rugi juga karena menjadi wakil gubernur baru 10 bulan, masih honeymoon dan wakil ketua pembina Gerindra. Beliau harus tinggalkan dua status tersebut karena maju pilpres," kata Habiburokhman dalam diskusi di warung daun, Jakarta, Sabtu 11 Agustus 2018.
Ia menambahkan Sandiaga menjadi solusi terbaik dari pilihan-pilihan yang ada. Kini akhirnya koalisi menerima Sandiaga menjadi cawapres.
"Kita belajar dari Pilgub DKI, orang ngomong Sandi dipilih karena logistiknya. Faktanya laporan kampanye keluar dana sangat minim. Artinya kita enggak pernah pusing soal logistik," kata Habiburokhman.
Kendati Sandiaga telah dipilih menjadi cawapres, bukan berarti Prabowo tak mengakomodir hasil ijtima ulama. Justru Gerindra sangat menghormati ulama dengan mengakomodir ijtima ulama.
"Ada 3 hasil ijtima, Prabowo menjadi capres. Wakilnya kalau tak Salim Segaf, Abdul Somad. Ketiga siapapun wakilnya tetap diendorse Habib Rizieq. Jadi memang tak terpaku dua nama tersebut. Bisa saja nama lain," kata Habiburokhman.
Ia menjelaskan Ustaz Abdul Somad sudah menyatakan tak berkenan dan ingin konsentrasi di dakwah. Padahal, mereka telah berupaya mengirim utusan pada UAS.
"Dari segi akomodasi ijtima ulama, upaya kami all out, Ustaz Salim Segaf tak ada kesepakatan diantara partai-partai," kata Habiburokhman.
