Demokrat Tak Terima Disebut Telat Putuskan Dukung Prabowo-Sandiaga
- ANTARA/Andika Wahyu
VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo, menjelaskan bahwa keputusan partainya yang paling belakangan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno karena sikap hati-hati, bukan karena telat. Sikap politik itu ialah juga cerminan karakter sang ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono yang sangat cermat dan tak tergesa-gesa.
"Keseriusan Partai Demokrat terlihat dari kehati-hatian kami, bukan dilihat sebagai telat; dari dulu SBY orang yang sangat cermat, cepat, tak grusa-grusu (tergesa-gesa),” kata Roy dalam sebuah forum diskusi di kawasan Jakarta pada Sabtu, 11 Agustus 2018.
Karena cermat, kata Roy, tiap keputusan yang diambil adalah yang paling benar atau tepat, sehingga tak perlu lagi direvisi atau dikoreksi, apalagi salah tanda tangan.
Roy mengklaim, partainya memang sudah mengagendakan mengumumkan keputusan resmi mendukung Prabowo-Sandiaga pada Jumat pagi, 10 Agustus, setelah Majelis Tinggi menggelar rapat. Dia mengaku menyaksikan langsung rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat dan pada akhirnya menghasilkan keputusan itu.
Rapat Majelis Tinggi itu juga, katanya, menjadi bukti bahwa Demokrat memutuskan bukan dipengaruhi orang per orang, melainkan kolektif dan kelembagaan. “Jadi enggak pernah hanya sepihak atau dipengaruhi pihak lain," ujarnya.
Menurutnya, dukungan sebenarnya dihitung saat tanda tangan pemimpin partai politik di kantor KPU. Berkas atau dokumen dukungan Demokrat lengkap saat mendaftar bersama koalisi ke KPU. Dia malah mengaku mendengar kabar bahwa ada partai pendukung di kubu lawan yang dokumen dukungannya ditolak oleh KPU karena tidak lengkap.
Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?
AHY dinilai berhasil membawa Partai Demokrat melewati berbagai macam masalah.
