JK dan Mahfud MD Masuk Daftar Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf

Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA –  Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan, para sekjen Koalisi Indonesia Kerja akan bertemu membahas tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dalam pembahasan tim pemenangan tersebut, Arsul menyebut nama Jusuf Kalla (JK) dan Mahfud MD diusulkan masuk tim pemenangan.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Untuk posisi JK, Arsul mengatakan, ada usulan dari parpol pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai timses. Namun, hal tersebut masih harus dikomunikasikan oleh JK.

"Kita belum tahu, tapi memang ada usulan dari parpol agar JK berkenan menjadi ketua timses kita. Tapi mesti tentu dikomunikasikan dengan JK dulu sebelum disampaikan ke media tentang posisinya," kata Arsul di posko Cemara, Jakarta Pusat, Minggu 12 Agustus 2018.

Survei SMRC: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 68,5 Persen

Sementara itu, untuk nama Mahfud MD, Arsul menuturkan menjadi pertimbangan untuk dimasukkan ke dalam timses. Sebab ia melihat dalam sebuah timses atau tim pemenangan harus diisi oleh berbagai tokoh.

"Insya Allah semua kami ajak, karena kan ada juga tim pengarah, penasihat pengarah terdiri dari ketua parpol, penasihat itu tokoh masyarakat. Di samping itu ada tim ahli yang diisi oleh akademisi dan ilmuwan," ujarnya.

Buka Bersama, Sekjen Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Harap Makin Solid

Untuk alternatif nama lain selain JK, Arsul mengatakan, ada nama para ketum parpol disiapkan. Namun, untuk nama di luar parpol harus terlebih dahulu dikomunikasikan.

"Ada para ketum parpol dan sekjen parpol dan para petinggi parpol. Kalau yang di luar itu kami harus hubungi, kesediaannya ditanya. Kalau yang di parpol kan tidak perlu dihubungi karena harus mau dan harus siap," ucapnya.

Lebih lanjut, ia pun mengklaim sebenarnya struktur tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah selesai dibahas dan tinggal mengesahkan. Namun, lanjut Arsul, masih ada beberapa jabatan yang masih belum ditentukan.

"Sebetulnya strukturnya sudah selesai kita bahas, lebih tepat mengesahkan dan juga ada nama-nama yang perlu kita isi. Termasuk misalnya kita masih mengosongkan beberapa nama," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya