Muhammadiyah: Kita Masih Tertinggal Setelah 73 Tahun Merdeka

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Natsir mengingatkan masyarakat untuk menjaga toleransi dan keberagamaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun di Indonesia. Haedar berharap, momen peringatan kemerdekaan RI ke 73, masyarakat mampu merefleksikan kehidupan kebangsaan.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

"Muhammadiyah mengajak seluruh kekuatan bangsa untuk hidup toleran bersatu, bersama, saling membantu, tapi tidak kalah pentingnya maju bersama. Karena kita masih tertinggal setelah 73 tahun merdeka," kata Haedar di Malang, Minggu, 12 Agustus 2018.

Haedar mengatakan, pasca 73 tahun merdeka, RI masih tertinggal dari segi ekonomi dan sumber daya alam. Masyarakat Indonesia dinilai belum bisa maju bersama. Hal ini terlihat ketertinggalan dari ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

"Secara ekonomi kita masih tertinggal, sumber daya alam belum ternikmati sepenuhnya. Maka harus maju bersama, nah etika maju bersama dalam konteks kebangsaan adalah semua harus saling menghargai," sebut Haedar.

Selain itu dia berharap, momentum peringatan kemerdekaraan 17 Agustus dijadikan semangat mengedepankan politik yang cerdas, berkemajuan dan berkeadaban. Baik untuk Pemilihan Presiden maupun Pemilihan Legislatif 2019 mendatang.

Menteri Muhadjir: Idul Fitri Tahun Ini Hampir Bisa Dipastikan Jatuh pada 10 April

"Tidak kalah pentingnya ada agenda strategis yang fokus untuk menjadikan negeri ini maju sebagaimana cita cita para pendiri bangsa," kata Haedar.

Haedar menyebut, Indonesia masih mengalami stagnasi di berbagai bidang. Pertumbuhan ekonomi dianggap mulai membaik meski mengalami penurunan. Namun, Muhammadiyah menghargai pembangunan insfrastruktur di beberapa daerah yang dilakukan pemerintah.

"Muhammadiyah menilai masih ada stagnasi. Infrastruktur kita hargai tinggi tapi liberalisasi politik sekarang itu bukan hanya menghasilkan transaksi politik nasional sampai ke daerah bahkan melahirkan oligarki politik," ujar Haedar.

Kemudian, Haedar mengajak seluruh bangsa untuk melakukan instropeksi atas berbagai persoalan kebangsaan yang saat ini dihadapi Indonesia. Para elit politik diharapkan duduk bersama melahirkan sebuah ide atau gagasan baru untuk kemajuan bangsa.

"Tidak ada salahnya seluruh elite di negeri ini dan kekuatan bangsa termasuk pemerintah berinstropeksi pada kondisi kita bangsa ini lalu kita mau melompat ke depan seperti apa.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya