Alasan JK Bersedia Jadi Penasihat, Bukan Ketua Tim Pemenangan

Pertemuan Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla disebutkan menerima posisi sebagai dewan pengarah atau penasihat dibanding mengisi Ketua Tim Pemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, menyatakan, Kalla bersedia membantu proses kampanye asalkan tidak dimasukkan dalam struktur inti.

Sebab, kata Sofjan, JK -sapaan Kalla- memandang masih banyak tugas negara dan pemerintahan harus berjalan normal apalagi ketika Jokowi menjalani masa kampanye.

Kata Jusuf Kalla Soal Kabar Cak Imin-Anies Masuk Bursa Pilpres 2024

"Pak Jokowi itu mintanya ketua tim sukses, tapi setelah berbicara dengan Bu Mega dan lain-lain, Pak JK memberitahukan bahwa secara teknis susah kalau dua dua itu (rangkap jabatan), pemerintah siapa yang jalankan. Jadi, Pak JK ingin konsentrasi ke pemerintahan," kata Sofjan di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.

Sofjan meyakini, JK tetap membantu selama dilibatkan sebagai tim penasihat atau dewan pengarah. Menurutnya, tidak perlu dikhawatirkan, mantan ketua umum Partai Golkar itu 'balik badan' lantaran sudah sama-sama menjalani pemerintahan kurang lebih empat tahun belakangan.

Saat Jusuf Kalla Cerita ke Gus Miftah Tentang Kisah Inspiratifnya

"Beliau sudah memastikan beberapa kali akan bantu. Bagaimana tidak bantu, dia sebagai wakilnya Pak Jokowi. Dia tanggung jawab," katanya.

Sofjan pun sedikit menjabarkan peran JK nanti dalam tim kampanye nasional.

Sebagai tim penasihat, kemungkinan JK bakal membantu koordinasi agar program yang dicanangkan Jokowi- Ma'ruf bisa berjalan dan diteruskan oleh pemerintah selanjutnya.

"Pak JK bilang nanti ini akan diputuskan Pak Jokowi. Saya rasa berbicara itu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya