PPP: Mahfud MD Miskomunikasi dengan Rommy

Ketua Umum PPP Mohammad Romahurmuziy.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri.

VIVA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tersinggung dengan pernyataan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy terkait pemilihan calon wakil presiden. Wasekjen DPP PPP Achmad Baidowi menyatakan batalnya pemilihan Mahfud MD sebagai cawapres bukan campur tangan PPP.

Bank Dunia Mengubah Batas Garis Kemiskinan pada Tahun 2022

"Terus terang saja kami belum memastikan pada bagian mana yang dimaksud Pak Mahfud terkait pernyataan ketum kami. Khususnya yang menyatakan bahwa kaitannya dengan sesaat setelah deklarasi Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Baidowi di Posko Cemara, Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.

Anggota Komisi II DPR RI ini menambahkan, PPP akan melakukan pengecekan apakah pernyataan Rommy memang seperti itu. Selain itu, tentu juga akan menelaah pernyataan Mahfud MD.

Kemiskinan Ekstrem Musuh Bersama Bangsa Indonesia

"Kalau pun itu benar ini pasti ada misinformasi. Karena yang jelas bukan, karena Pak Rommy enggak tahu kalau urusan ukur-ukur baju itu jelas beliau enggak tahu kan," ujarnya.

Selain itu menurut Baidowi apa yang di disampaikan Mahfud yang dikaitkan dengan pembuatan baju bukan disampikan oleh Rommy.

Hadapi Pemilu 2024, PPP Dapat Tambahan Energi Baru

"Tapi orang lain yang disebut. Maka kami lihat di situ ada misinformasi. Dan ini kan forum tabayun dan saya kira ini menjadi pelajaran bagi kita semua," jelasnya.

Sebelumnya Dalam siaran langsung ILC di tvOne, Selasa malam 14 Agustus 2018, Mahfud sempat mengingatkan Rommy agar konsisten terhadap ucapannya. Bahkan tawaran soal posisi cawapres itu juga pernah disampaikan Rommy kepada Mahfud dua pekan sejak deklarasi, 9 Agustus 2018. Saat itu, Mahfud mewanti-wanti Rommy agar serius membawa nama presiden.

"Jangan main-main lah saya bilang," kata Mahfud.

Di depan Rommy, Mahfud mengungkit nama mantan Ketua DPR Setya Novanto yang kerap berlindung atas nama presiden agar terhindar dari jeratan kasus korupsi.

Cerita berlanjut, hingga Mahfud menghubungi Menteri Sekretaris Negara Pratikno perihal posisi kepala negara terhadap kasus yang menyeret Novanto.

Mahfud mengklaim punya catatan rekam jejak kasus dugaan korupsi para calon wakil presiden yang awalnya digadang-gadang akan mendampingi Jokowi.

"Saya buru dia Novanto, masuk bui saya bilang. Jadi jangan main-main saya bilang. Karena saya tahu catatan-catatan semua calon itu. Nah ini tapi bergurau saja. Tabayun," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya