Ketua MPR: 20 Tahun Reformasi, Masih Banyak Pekerjaan Rumah

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA - Dalam pidato di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Kamis, 16 Agustus 2018, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyinggung soal era reformasi yang sudah menginjak usia 20 tahun. Dia menuturkan bahwa masa itu bukan rentang yang pendek untuk mengevaluasi perjalanan sejarah.

Ketua MPR Ungkap Sebab Kegagalan Indonesia

"Dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercantum cita-cita dan tujuan negeri ini didirikan," kata Zulkifli.

Dia menegaskan, ada empat cita-cita dan tujuan. Dan semuanya sangat jelas dan tegas. Tak ada multitafsir.

20 Tahun Reformasi dan Agenda-agenda yang Terlupakan

"Dan kita tak akan pernah bosan membaca ulang. Justru itu menjadi tonggak pembatas dan benteng penjuru agar negeri ini tak bisa melenceng dari bintang pengarah dan dari bumi perujuknya," kata Zulkifli lagi.

Zulkifli menyampaikan cita-cita itu adalah, pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Kedua, memajukan kesejahteraan umum. Ketiga, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan Keempat, ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Sederet Pekerjaan Rumah Reformasi yang Masih Terbengkalai

"Kita boleh berbangga atas berbagai keberhasilan yang dicapai selama 20 tahun reformasi. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mewujudkan tujuan berbangsa: kedaulatan, keadilan, dan kemandirian bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Zulkifli mengatakan, semua pihak harus selalu ingat, prinsip-prinsip kehidupan berbangsa tidak boleh kalah ketika berbenturan langsung dengan berbagai realitas politik. Selain itu, prinsip-prinsip kehidupan bernegara tidak boleh diabaikan demi kepentingan segelintir elite.

"Prinsip berbangsa dan bernegara harus meletakkan kehendak rakyat di atas berbagai kepentingan kelompok atau golongan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya