Sindir SBY, Hasto Sebut Jokowi Tak Berhasil Buat Rakyat Antre BLT

Bantuan Langsung Tunai.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Sekretaris Jeneral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto memastikan Jokowi dan Ma'ruf memiliki pengalaman dan pemahaman yang luas mengatasi persoalan perekonomian.

Survei PWS: Kepuasan Rakyat Terhadap Kinerja Jokowi-Maruf Turun

Ia pun menyindir pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mengatasi masalah ekonomi dengan bantuan langsung tunai (BLT)

"Modal kami di bidang ekonomi sangat kuat. Bahwa ada yang mengatakan kurang berhasil, ya memang Pak Jokowi tidak berhasil dengan rakyat antre BLT seperti dulu," kata Hasto di media center pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jalan Cemara, Jakarta, Minggu 19 Agustus 2018.

Survei SMRC: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 68,5 Persen

Ia mengklaim, bantuan yang diberikan Jokowi saat ini langsung masuk ke rekening rakyat. Ia menegaskan, Jokowi tak berhasil membuat rakyat mengantre. Sebab, Jokowi memang tak ingin menghadirkan bangsa yang 'mengantre'.

"Di mana kemiskinan, kemudian di pamerkan dalam bentuk antrean rakyat dana cash Rp300ribu. Kemudian, banyak yang meninggal, bukan itu. Keberhasilan kita adalah bagaimana pemimpin menentukan tanggung jawab kecerdasan. Secara fundamental, mengubah struktur ketidakadilan lebih berkeadilan. Itu tugas pemimpin," kata Hasto.

Buka Bersama, Sekjen Parpol Pendukung Jokowi-Maruf Harap Makin Solid

Ia menyambut bagus Prabowo dan Sandiaga yang 'berjualan' masalah ekonomi dalam pilpres. Sebab, Jokowi sendiri juga sangat paham soal pengendalian inflasi, bagaimana BBM menjadi satu harga, konfigurasi dalam sistem energi nasional jadi lebih berimbang, lebih berdaulat. 

"Sementara yang di sana masih ekonomi korporasi, sehingga kami siap kalau gagasan-gagasan ekonomi itu mau diangkat, itu merupakan hal yang sangat baik. Karena pengalaman Pak Jokowi sangat luas dan Kiai Ma'ruf sendiri pernah menjadi pimpinan Komisi VI yang fokus kebijakan industri, BUMN, perdagangan, UMKM. Ekonomi keumatan versus ekonomi koorporasi, itu kan jauh lebih luas," kata Hasto.

Ia menambahkan, justru mengangkat persoalan ekonomi merupakan pancingan koalisinya terhadap koalisi Prabowo-Sandiaga. Ia mencontohkan, Chevron kini saja dikembalikan pada Pertamina.

"Namanya kompetisi, ada ruang untuk diserang. Ada ruang untuk menyerang juga. Banyak juga hal-hal yang tidak masuk di dalam janji kampanye Jokowi yang kemudian di dijalankan dengan sangat baik. Janji yang terbaik adalah kepada rakyat itu sendiri. Dan, ketika seorang pemimpin bisa hadir jauh lebih sempurna dihadapan rakyat bisa menyatu ini merupakan modal kepemimpinan yang sangat baik," kata Hasto. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya