Balas Sindir Sri Mulyani, PAN: Tugas Menkeu Incumbent Cari Solusi

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (kedua kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kritikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan soal pembayaran pokok utang pemerintah yang jatuh tempo pada 2018 sebesar Rp400 triliun menyesatkan dan bermuatan politis. Sri menyindir pembayaran utang saat ini kewajiban yang harus dipenuhi dari utang masa lalu.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Elite Partai Amanat Nasional pun merespons sindiran Sri Mulyani yang menyerang Zulkifli. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, seharusnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan bisa menemukan solusi.

"Di setiap era pemerintahan Presiden pasti terjadi penambahan utang. Adalah tugas Menkeu incumbent untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan keuangan negara dan tidak menyalahkan pemerintahan sebelumnya," kata Eddy kepada VIVA, Selasa, 21 Agustus 2018.

Utang Luar Negeri RI Naik 2,7 Persen, Ini Sederet Pemicunya

Eddy merincikan persoalan saat ini terdiri dari beberapa masalah ekonomi krusial seperti deifisit transaksi, nilai tukar rupiah melemah, sampai menghambatnya laju ekonomi.

"Melemahnya nilai tukar rupiah dan potensi melambatnya laju ekonomi karena suku bunga dalam negeri yang meningkat secara progresif," tutur Eddy.

Utang Luar Negeri RI Naik Lagi, Tembus Rp 6.237 triliun

Baca: Sri Mulyani Sebut Utang Rp396 T Dibuat Zaman Zulkifli Jadi Menteri

Kemudian, ia pun meminta agar Sri Mulyani sebaiknya mencari solusi terbaik ketimbang mengungkit kesalahan masa lalu.

"Sebaiknya sumber daya di kementerian dan lembaga ditujukan untuk mencari solusi terbaik mengatasi permasalahan ekonomi makro dan mikro yang menghimpit rakyat ketimbang mencari kesalahan masa lalu," jelasnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya