Halangi #2019GantiPresiden, Jokowi 'Menarik Diri ke Tepi Jurang'

Para peserta acara #2019GantiPresiden beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA –  Pangi Syarwi Chaniago pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting mengatakan Jokowi sedang membangunkan nilai-nilai feodalisme, yang berujung pada otoritarianisme. Ia  menunjuk sikap Joko Widodo sebagai pemimpin bangsa cenderung tak acuh dan membiarkan gesekan-gesekan politik tersebut di saat dia berkedudukan sebagai pemimpin bangsa. 

PKB Mengadu ke KPU Lamongan

Pangi mengambil contoh gerakan aksi #2019GantiPresiden yang menurutnya merupakan bentuk aspirasi masyarakat untuk menyuarakan kritikannya terhadap pemimpin bangsanya, dan hal itu menjadi cerminan di negara demokrasi yang matang dan maju, di mana kebebasan berserikat, berkumpul, untuk menyuarakan aspirasi, mendapatkan jaminan keamanan dari negara. Tapi Jokowi tetap tak acuh. 

Pangi mengambil contoh bagaimana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang setiap harinya mendapatkan kritik, bullying, hingga hujatan. "Kita harap memaklumi, bahwa saya yakin Jokowi enggak belajar demokratisasi, konsensus, sistem politik Indonesia, teori politik dan civil society. Sehingga saya paham mengapa beliau sedang menarik dirinya berada di tepi jurang," ungkap dia.

Duh, Kantor Jurdil2019.org Diintai Orang Tak Dikenal

Untuk itu, dia menegaskan, aksi tersebut pada dasarnya tidak perlu untuk di halang-halangi melalui berbagai penolakan  maupun pelarangan sebagai mana yang dilakukam oleh pihak kepolisian. Sebab memurutnya, jika terus dihalangi, aksi ini malahan akan semakin membesar.

"Sama halnya dengan buku yang dilarang beredar, maka keinginan orang membeli buku tersebut makin banyak. Biasa semakin penasaran," ucapnya.

Sebar Hoax #2019GantiPresiden, Dosen di Medan Dituntut Penjara Setahun

"Yang (musti) dilakukan misalnya dengan membuat deklarasi tandingan. Justru masyarakat tidak simpati adanya penolakan terhadap deklarasi tersebut. Oleh karena itu, aksi penolakan deklarasi tersebut jelas merugikan citra Jokowi. Terkesan Jokowi tak siap dan belum siap," urainya lebih lanjut.

ILUSTRASI - Pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2019. (Grafis: TIMES Indonesia)

Rektor Pakuan: Klaim Menang Pilpres 2019 Agar Disikapi Hati-hati

Klaim kemenangan hasil Pemilu 2019 harus pastikan dari sikap KPU.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2019