Sandi Mengaku Tak Lelah Membantah Soal Mahar Politik

Sandiaga Uno
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno meminta semua pihak menghormati proses dan putusan yang telah ditetapkan Badan Pengawas Pemilu (Baswalu) bahwa dirinya tak terbukti memberikan mahar sebesar Rp1 triliun kepada PAN dan PKS.

Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

Dengan adanya putusan tersebut, ia ingin masyarakat melihat bahwa pilpres dilaksanakan secara jujur, adil dan penuh keadilan.

"Kita ingin masyarakat melihat bahwa pilpres dan pemilu kita harus transparan jujur dan penuh keadilan dan ini perlu kita jadikan pengingat. Saya inginnya di tahun 2019 ini kita lakukan terobosan, semua transparan. Tidak ada yang ditutupi dan terang benderang," ujar Sandiaga di Kampus Uhamka, Jakarta Timur, Sabtu 1 September 2018.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Dengan tegas, ia pun menyatakan bahwa tuduhan dirinya memberikan mahar politik jelas tidak benar. Ia pun tidak akan lelah untuk membantahnya dan siap untuk dimintai klarifikasi. "Sudah saya bantah berulang kali. Tapi saya tidak akan lelah membantah dan saya siap untuk diklarifikasi," katanya.

Ia meminta publik melupakan kasus tersebut. Ia ingin saat ini fokus membahas kepentingan bangsa dan negara. "Bawaslu sudah selesai kan sudah di close. Kita sekarang fokus membahas kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Rupiah Sentuh Rp 16.200 per Dolar AS, Begini Prediksi Terbaru Astronacci

Seperti diketahui, Sandiaga menjadi pembicara pada kuliah perdana mahasiswa baru Universitas Prof. Dr. Hamka, Sabtu, 1 September 2018. Sandi datang dengan didampingi Wakil Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati.

Sandi menyampaikan pikirannya terkait masalah ekonomi yang terjadi saat ini. Dia meminta agar elemen bangsa ini bersatu untuk permasalahan ekonomi yang terjadi saat ini. Bukan berdebat serta saling menyerang. "Yang kita lihat sekarang semuanya fokus di politik. Ekonomi keteteran karena hampir semua energi bangsa itu memikirkan lebih ke arah pilpres," katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan kekhawatiranya, jika masalah ekonomi yang terjadi tak segera diselesaikan, maka akan menjadi ancaman terhadap sendi perekonomian. Harga bahan pokok bakal meningkat tajam.

"Dengan dolar yang semakin menguat dan rupiah semakin terpuruk nanti ancaman terhadap sendi perekonomian kita. Bahan pokok meningkat tajam harganya," katanya.

Pada 1 Agustus 2018 rupiah ada di level Rp14.442 per dolar dan hingga 31 Agustus 2018 melemah hingga Rp14.839 per dolar. Kata Sandiaga, seluruh masyarakat harus mewaspadai melemahnya nilai tukar rupiah. Untuk itu, ia mengajak semua elemen bangsa untuk melakukan hal-hal yang bisa memperbaiki lemahnya nilai tukar rupiah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya