LSI: Jokowi Menang di Facebook, Prabowo Kuasai Twitter dan Instagram

Momen Haru Jokowi-Prabowo.
Sumber :
  • Biro Pers Istana.

VIVA – Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA merilis hasil opini publik terbaru terkait pertarungan Pilpres 2019 di media sosial. Dua bakal pasangan calon memiliki kekuatan masing-masing dari tiap platform di ruang jagat maya.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Dalam survei, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu direkam dalam tiga layanan jejaring sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter.

"Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf unggul 48,3 persen dan Prabowo-Sandi 39,5 persen," kata Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa saat menyampaikan keterangan pers di kantornya Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu 5 September 2018.

Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini

Menurut Ardian, dari tiga media sosial tersebut, pasangan Jokowi-Ma'ruf hanya unggul di kalangan pengguna Facebok sebanyak 41,6 persen. Dua lainnya yakni Twitter dan Instagram, pengguna media sosial tersebut cenderung memilih pasangan Prabowo-Sandiaga.

Duet Prabowo-Sandi dipilih oleh responden sebanyak 42 persen (Instagram) dan 40 persen (Twitter).

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

"Jadi Jokowi-Ma'ruf unggul di pengguna Facebook tapi kalah di pengguna Instagram dan Twitter," ujarnya.

Kemudian, ia pun menjelaskan alasan pasangan petahana unggul di media sosial. Dari total 28 persen pemilih media sosial, Facebook paling banyak digunakan berselancar.

Selain itu, ia memaparkan, secara keseluruhan pengguna media sosial memilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 48,3 persen, terpaut tipis dibanding dengan Prabowo-Sandiaga 39,5 persen.

"Namun dinamika dukungan di kalangan pengguna media sosial akan lebih cepat berubah dan liar karena pertarungan paling intens terjadi di segmen ini," kata Ardian.

Adapun survei sendiri dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan wawancara menggunakan kuesioner.

Menggunakan metode multistage random sampling (acak), lembaga ini menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden dan mengklaim margin of error pada tingkat 2,9 persen. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya