Empat Langkah Sandiaga Uno Menjinakkan Dolar

Cawapres Sandiaga Uno bersama relawannya di Bali
Sumber :

VIVA – Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan langkah yang harus dilakukan masyarakat untuk menekan dolar yang terus bergejolak. Menurut Sandi, semua pihak harus membantu pemerintah yang tengah sibuk mengendalikan laju dolar.

Rupiah Tumbang ke Level Rp 15.884 per Dolar AS

"Kita harus bantu pemerintah. Kita harus bantu Ibu Sri Mulyani, bantu pemerintah yang lagi kerepotan. Kalau dolar bergejolak terus, ada dampak bagi UMKM karena banyak bahan baku mereka impor," kata Sandi di hadapan ribuan generasi milenial di Hotel Puri Dalem Sanur, Sabtu malam, 8 September 2018.

Dalam situasi seperti ini, memang pariwisata amat diuntungkan. Hanya saja, bagi UMKM dan kebutuhan rumah tangga pasti akan terdampak. Sebab, beberapa kebutuhan dalam negeri masih impor dari beberapa negara seperti bawang putih dan beras.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Ia meminta semua pihak jangan saling menyalahkan. Sebaliknya, harus bersatu padu membantu pemerintah untuk kembali menguatkan rupiah.

"Untuk itu, kita jangan saling menyalahkan, mari bersatu padu," katanya.

Untuk mengatasi gejolak dolar, Sandi memaparkan empat langkah yang nanti dilakukan. Pertama, lakukan penghematan, tidak boros dan berperilaku konsumtif.

Ekspedisi Rupiah BI ke Daerah 3T Raih Penghargaan Internasional

"Kalau tidak perlu jangan lakukan pengeluaran, apalagi barang impor," ujarnya.

Dalam kerangka membantu negara, hal kedua yang harus dilakukan adalah tidak bepergian ke luar negeri. "Bantu pemerintah, bela negara. Kalau mau berwisata jangan pergi ke luar negeri. Pergi saja ke Bali, ke Lombok, Bintan dan lainnya juga. Itu adalah bentuk kita cinta dan bela negara," tuturnya.

Selanjutnya, semua pihak perlu mengingatkan pemerintah agar tidak mengeluarkan biaya yang tidak menciptakan tenaga kerja. "UMKM kita akan berpengaruh ke tenaga kerja," papar dia.

Hal terakhir, ia berpesan kepada emak-emak agar tidak membeli produk impor. "Jangan beli tas mahal, perhiasan impor," katanya.

Ia meminta kepada semua pihak agar tak saling menyalahkan dalam situasi seperti ini. "Jangan saling sikut menyikut. Kita membela rupiah kita, sehingga turbulensi ekonomi tidak berkepanjangan," bebernya.

"Saya menukarkan aset dolar saya ke rupiah. Alhamdulillah harga rupiah lebih jinak. Tapi tidak banyak yang mengikuti. Saya tanya ke penukaran uang, ternyata malah banyak yang menukar dari rupiah ke dolar. Mereka tidak percaya. Kita harus yakinkan jangan sampai ada krisis kepercayaan," imbuh pendamping Prabowo Subianto itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya