Logo ABC

Faktor Ekonomi Diprediksi Jadi Penentu Pemenang Pilpres 2019

Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS anjlok ke tingkat yang sama dengan saat terjadi krismon tahun 1998.
Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS anjlok ke tingkat yang sama dengan saat terjadi krismon tahun 1998.
Sumber :
  • abc

Anjloknya nilai tukar Rupiah berpotensi mengancam peluang Presiden Joko Widodo untuk terpilih kembali. Saingannya kini mengalihkan fokus ke isu ekonomi dalam upaya mengekspos kelemahan utama Pemerintahan Jokowi.

Demikian disampaikan analis politik independen Kevin O"Rourke dalam wawancara dengan ABC Australia.

Bulan lalu, Presiden Jokowi memilih ulama konservatif Ma"ruf Amin sebagai calon wakil presiden, dalam pilpres yang diperkirakan akan banyak bertarung dalam isu agama.

Namun, anjloknya nilai tukar rupiah ke posisi terendah yang belum pernah terjadi sejak tahun 1998 dan menyebabkan jatuhnya rezim Suharto, pilihan calon wapres Jokowi itu sekarang dilihat sebagian orang justru sebagai "penghalang".

"(Joko) Widodo memasuki pemilu dengan menggunakan taktik pertempuran sebelumnya," ujar O"Rourke, yang menerbitkan buletin Reformasi Weekly.

"Ia memilih calon wakil presiden dari ulama yang sangat konservatif, tampaknya dengan pemikiran bahwa dia perlu mengantisipasi serangan dari sisi religiusnya," jelasnya.

"Kenyataannya, lawan-lawannya akan mengkritik dia dari sisi ekonomi dan cawapresnya tidak membantu sama sekali di bidang itu. Bahkan, dia mungkin jadi penghalang," tambah O"Rourke.