Timses Jokowi: Data Ekonomi Kubu Prabowo Tak Berdasar

Politisi Partai Golkar di DPR, Muhammad Misbakhun.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Relawan Jokowi Bersatu (RJB) adalah salah satu relawan yang siap memenangkan kembali pasangan bakal capres-cawapres, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Rocky Gerung Kritik Keras Eks Timses Jokowi Jadi Ketua Pansel KPU

Sejak Jumat kemarin, RJB menggelar rapat kerja nasional. Salah satu yang diharapkan bisa dilakukan, adalah melawan narasi ekonomi yang dibangun pihak lawan.

“Pertarungan kali ini tidak mudah walaupun capaian hasil pembangunan era Pak Jokowi luar biasa dahsyat, karena pihak sebelah selalu bilang rakyat susah akibat harga kebutuhan pokok mahal dan lain-lain,” ujar politisi Partai Golkar, M. Misbakhun, dalam siaran persnya, Sabtu 15 September 2018.

Resmi Dibubarkan, TKD Jokowi-Maruf Tatap Pilkada Depok

Sebagai anggota Komisi XI DPR, yang membidangi masalah keuangan, Misbakhun menjelaskan bahwa RAPBN 2019 benar-benar fokus pada kesejahteraan rakyat. Ia menyebut, APBN bertujuan untuk memutus lingkaran setan kemiskinan akibat akses pendidikan dan sarana kesehatan yang buruk. 

“Subsidi yang mubazir dihapus untuk dialokasikan membangun Indonesia jauh lebih baik. Pemerintahan Pak Jokowi terus menaikkan taraf hidup rakyat,” lanjutnya. 

TKN Sindir Fadli Zon: Kalau Enggak Musim Pemilu, Enggak Bikin Puisi

Ia menilai, pihak lawan, yakni kubu capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan beberapa jurus ekonomi dengan memanfaatkan emak-emak. Namun, dengan banyak data yang salah, seperti soal harga kebutuhan pokok. 

Padahal menurut Misbakhun, hingga saat ini inflasi di Indonesia masih sangat terkendali. 

“Data yang dipakai itu tak berdasar. Silakan, bisa dicek di TPID (tim pengendalian inflasi daerah),” katanya. 

Soal utang, lanjut Misbakhun, setiap negara pasti memiliki itu. Hanya, untuk apa utang itu digunakan, itu yang harus dilihat. 

Pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla, lanjut Misbakhun, menggunakan utang untuk hal-hal produktif. Misalnya, menggencarkan pembangun infrastruktur bandara, jalan, hingga bendungan. 

“Sehingga infrastruktur hadir, roda ekonomi akan berkembang. Yang bisa menyelesaikan infrastruktur kusut adalah Jokowi dengan program kerja cepat,” katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya