GNPF Yakin Prabowo Amanah Jalankan Fakta Integritas Ijtima Ulama II

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Muhammad Yusuf Martak (tengah)
Sumber :
  • Ridho Permana

VIVA – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF Ulama, Muhammad Yusuf Martak mengatakan, dalam fakta integritas yang akan ditandatangani capres Prabowo Subianto sore nanti, pihaknya menegaskan tidak ada permohonan jabatan apapun.

Beri Dukungan, Habib Bahar Ultimatum Anies-Cak Imin: Jangan Sampai Berkhianat

Dijelaskan Yusuf, GNPF Ulama hanya ingin sesuatu yang lebih baik untuk umat, terutama keadilan. Tidak ada diskriminasi terhadap ulama.

"Dari fakta integritas yang akan ditandatangani Pak Prabowo nanti, intinya kami dari GNPF Ulama tidak ada usulan memohon jabatan apapun. Kami ikhlas berbuat, melakukan ini untuk umat. Butuh keadilan yang sama, sesuatu yang terbaik untuk Indonesia," kata Yusuf kepada wartawan di Jakarta Pusat, Minggu 16 September 2018.

Ikut Ijtima Ulama, Habib Bahar Siap Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Yusuf, kemudian menjelaskan latar belakang digelarnya Ijtima Ulama II yang diadakan hari ini. Semua tak lepas dari lanjutan Ijtima Ulama sebelumnya soal rekomendasi capres-cawapres.

Kala itu, untuk cawapres GNPF Ulama mengusulkan pencalonan Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri. Namun, karena situasi politik, keduanya tidak dipilih dan memutuskan mengambil Sandiaga Uno sebagai cawapres.

Anies - Cak Imin Teken Pakta Integritas Ijtima Ulama, FPI Bisa Dipulihkan Lagi?

"Jadi, rekomendasi kami bukan tidak diakomodir. Capresnya betul Pak Prabowo, hanya saja cawapres usulan kami tidak bisa dipilih," ungkapnya.

Untuk itu, Yusuf menuturkan, jika Prabowo diminta berkomitmen jika telah menandatangani fakta integritas nantinya.

"Kami minta komitmen beliau. Jika sudah menandatangani fakta integritas, kami yakin beliau amanah," tuturnya.

Dia, kemudian menyampaikan pesan Habib Rizieq Shihab, agar ulama terus mengawal proses pilpres.

"Pesan Habib Rizieq kepada kami adalah apa yang kami lakukan hari ini. Untuk terus mengawal proses ini dan merekomendasikan nama-nama pada ijtima ulama I itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya